5 Alasan Ruhut gabung kubu Jokowi–JK
Ruhut yang terkenal kerap mengkritik Joko Widodo (Jokowi), kini justru berbalik mendukung capres nomor urut dua itu.
"Di politik, tak ada kawan dan musuh abadi, yang ada hanya kepentingan abadi." Adagium itu nampaknya tengah dipraktikan politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul .
Ruhut yang terkenal kerap mengkritik Joko Widodo ( Jokowi ), kini justru berbalik mendukung capres yang diusung PDIP , NasDem , PKB , Hanura , dan PKPI , itu di Pilpres 2014. Ruhut secara terang-terangan mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi - JK , tadi malam di Horapa, Menteng, Jakarta Pusat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
Ruhut mengaku bakal membela Jokowi - JK habis-habisan. Ruhut bahkan mengibaratkan dirinya sebagai herder pasangan nomor urut dua itu.
"Kalian sudah tahu bicara debat kapan aku bisa kalah? Jujur saja saya, siapa yang saya dukung, saya siap menjadi herder-nya," tegasnya saat acara Kata Hati Ruhut Poltak Sitompul Dukung Jokowi - JK di Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/6).
Dukungan Ruhut terhadap Jokowi itu sontak menuai polemik di internal partai berlambang mercy itu. Adalah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua dan Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Fraksi Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf yang langsung menentang Ruhut.
Nurhayati menilai, langkah Ruhut mendukung pasangan Jokowi - JK menyimpang dari hasil Rapimnas Partai Demokrat , 18 Mei lalu. Apalagi, Fraksi Demokrat DPR sudah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo - Hatta.
Nurhayati dan Max Sopacua tak percaya Ruhut telah direstui SBY untuk mendukung Jokowi - JK . Nurhayati lantas menantang Ruhut untuk mundur dari Demokrat karena sudah sesuai dengan garis partai.
Meski awalnya kerap mengkritik bahkan menyerang Jokowi , Ruhut mengaku memiliki alasan akhirnya menjatuhkan dukungan kepada capres asal Solo itu. Berikut alasan-alasan Ruhut mendukung Jokowi - JK di Pilpres seperti dirangkum merdeka.com.
Cocok dengan tagline Indonesia Hebat ala Jokowi-JK
Ruhut Sitompul mengaku sangat tidak sepakat dengan tagline dari pasangan capres Prabowo dan Hatta Rajasa. Karena, dia menilai, tagline 'Indonesia Bangkit' seakan-akan selama kepemimpinan Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Indonesia sedang tidur.
"Di kubu seberang (Prabowo), Indonesia bangkit. Emangnya sekarang Indonesia tidur? Jadi janganlah jas merah," jelasnya saat acara Kata Hati Ruhut Poltak Sitompul Dukung Jokowi-JK di Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/6).
Menurutnya, tagline milik Jokowi-Jusuf Kalla (JK) sudah menerapkan ucapan Soekarno, jas merah (jangan sampai melupakan sejarah). Dengan tagline ini menunjukkan Jokowi-JK rendah hati dan tidak melupakan pemimpin sebelumnya.
"Inilah yang saya lihat tagline Pak Jokowi dan Pak JK, Indonesia Hebat. Artinya pasangan ini sangat rendah hati, karena pilar pertama perjalanan sejarah dimulai dari Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Pak Gus Dur, Bu Mega juga kita harus hormati dan 10 tahun SBY," terangnya.
Tak bisa tolak ajakan Luhut Binsar Panjaitan
Meski dulunya kerap mengritik Jokowi-JK, Ruhut Sitompul akhirnya memilih mendukung pasangan nomor urut dua itu. Ternyata, keputusan ini diambil setelah dirinya dirayu oleh Timses Jokowi-JK, Luhut Binsar Panjaitan.
Ruhut mengaku tak bisa menolak ajakan Luhut Panjaitan yang merupakan anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan pasangan Jokowi-JK itu. Namun, beberapa waktu lalu juga utusan Prabowo-Hatta sudah bertemu dan juga merayu dirinya.
"Jelek-jelek ini Ruhut tokoh nasional juga kan. Setelah diminta, semua tahu Pak Luhut Panjaitan, saya diundang dan kita ketemu. Sebenarnya dari kubu Pak Prabowo juga saya diundang, kan saya pernah statement, tapi kapan undangannya ngajak pertemuan, eh tahunya yang lain lebih duluan, itu saja kok," kata Ruhut saat dihubungi, Senin (23/6).
Sejarah masa lalu juga turut ambil bagian dalam pertimbangan Ruhut bergabung dengan kubu pasangan Jokowi-JK. Ruhut mengungkapkan, kilas balik saat dirinya diminta Partai Demokrat menjadi Ketua Komisi III. Saat itu hanya Partai Demokrat dan PDIP yang setuju atas pencalonannya sebagai Ketua Komisi III.
"Partai menugaskan saya menjadi Ketua Komisi III, nyatanya sahabat-sahabat koalisi saya tidak menerima saya kan, sekarang mereka ada di kubu sana semua kan, saya terenyuh PDIP partai oposisi menerima dan mendukung saya menjadi ketua Komisi III pada waktu itu, Pak Trimedya Panjaitan dan kawan-kawan," kenang Ruhut.
Ruhut tersentuh pada Jokowi
Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Poltak Sitompul menyatakan diri mendukung pasangan Joko Widodo ( Jokowi ) dan Jusuf Kalla ( JK ). Ruhut beralasan dukungan itu dia berikan lantaran Jokowi tidak pernah dendam terhadap dirinya meski sering mengkritik.
"Luhut bilang kalau Pak Jokowi bilang, gak apa-apa bang itu baik. Kita ketemu Jokowi cipika cipiki. Saya tersentuh apa yang dikatakan Luhut," ujar Ruhut Sitompul di acara Kata Hati Ruhut Poltak Sitompul Dukung Jokowi - JK di Horapa, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/6).
Ruhut mengatakan, setelah mendukung Jokowi, dia mengklaim mendapat permintaan untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Ruhut mengklaim hingga pagi tadi dia masih diminta untuk mendukung capres dengan nomor urut satu.
"Jujur saya katakan kubu Prabowo juga undang saya. Tadi pagi Prabowo mau ketemu saya. Saya bangga Pak Luhut Binsar Panjaitan dapat merebut dan memenangkan hati saya," jelasnya.
Direstui SBY
Jubir Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku sudah menghadapSusilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum memutuskan pilihannya mendukung pasangan Jokowi-JK.
"Aku minta izin (ke SBY). Aku sudah minta izin dan menghadap Pak SBY," kata Ruhut kepada merdeka.com, Senin (23/6).
Ruhut menambahkan, SBY tidak melarang dirinya untuk mendukung Jokowi-JK. Dia mengatakan, SBY hanya ingin pilpres berjalan dengan baik.
"Ya suasana berjalan dengan baik," kata Ruhut.
Ketika ditanya apakah dukungannya ini bentuk pilihan SBY memilih Jokowi-JK, Ruhut tak mau berpolemik. Anggota Komisi III DPR ini menilai, soal pilihan SBY di pilpres itu rahasia.
"Itukan pemilu yang bebas dan rahasia bos. hahaha," tutur dia.
Ikuti kata hati
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul akhirnya memilih untuk mendukung pasangan Jokowi - JK dalam Pilpres 2014. Dia mengaku hanya mengikuti kata hatinya untuk mendukung pasangan yang sering ia kritik itu.
Ruhut menjelaskan, deklarasi akan diumumkan pada malam nanti. Ruhut tak mau memberikan penjelasan secara gamblang, kenapa akhirnya dukung Jokowi - JK.
"Iya (dukung Jokowi-JK), aku hanya ikuti kata hati Ruhut Poltak Sitompul mendukung (Jokowi-JK)," ujar Ruhut kepada merdeka.com, Senin (23/6).
Menurut dia, boleh saja secara pribadi dirinya memilih Jokowi-JK sebagai capres dan cawapres pada 9 Juli nanti. Yang penting, kata dia, Partai Demokrat tetap dalam posisi netral.
"Kata hati sebagai seorang manusia kan boleh dong kan. Ada yang mendukung Prabowo-Hatta ada yang mendukung Jokowi," imbuhnya.
(mdk/dan)