Aa Gym masuk kandidat bakal calon gubernur Jawa Barat dari Gerindra
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan partainya tengah melakukan penjaringan internal untuk mencari bakal calon di Pilgub Jawa Barat 2018. Ada nama KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym muncul dalam penjaringan ini.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan partainya tengah melakukan penjaringan internal untuk mencari bakal calon di Pilgub Jawa Barat 2018. Ada nama KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym muncul dalam penjaringan ini.
Nama Aa Gym masuk sebagai bakal cagub dari eksternal partai. Sedangkan dari internal, kata Andre, nama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Barat Mulyadi menjadi bakal cagub populer. Bahkan hasil Rapat Pimpinan Daerah Gerindra Jabar awal bulan ini juga mengerucut pada nama Mulyadi.
"Penjaringan dilakukan secara internal terhadap sejumlah nama," kata Andre dalam keterangannya, Kamis (11/5). "Aspirasi yang banyak untuk bacagub eksternal sekarang adalah Aa Gym, disusul nama Deddy Mizwar yang kini duduk sebagai Wakil Gubernur Jabar," tambahnya.
Sementara nama Ridwan Kamil, Andre menyebut, banyak kader dan simpatisan Gerindra kecewa dengan Wali Kota Bandung tersebut. Ini dikarenakan Ridwan Kamil sudah menerima pinangan pencalonan dari Partai NasDem. Di mana sepakat dengan Nasdem untuk mendukung pencalonan kembali Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2019.
Padahal, Partai Gerindra pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 akan mendeklarasikan pencalonan Prabowo Subianto. Perbedaan sikap politik itulah disebutkan Andre tidak ada titik temu.
Andre menambahkan, kekecewaan kader dan simpatisan juga mengemuka pada sikap Ridwan Kamil menerima pinangan partai lain tanpa mengajak bicara dulu Partai Gerindra. Padahal merupakan partai membesarkan namanya. Disinggung bagaimana Gerindra dan PKS pada Pemilihan Wali Kota Bandung 2013 silam bekerja keras memenangkan Ridwan Kamil.
"Ridwan Kamil sudah memilih NasDem dan membuat kesepakatan untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Padahal kami mengusung Prabowo Subianto di Pilpres. Terus terang kami kecewa dengan Ridwan Kamil, padahal Gerindra yang selama ini membesarkan namanya," terangnya.
Ditambahkan Andre, dalam dunia politik ada istilah etika dan sopan santun. Soal inilah yang dinilainya tidak dipunyai Kang Emil. Sebab yang bersangkutan tiba-tiba menerima pinangan NasDem, meski sebelumnya Gerindra yang turut membesarkan namanya hingga terpilih menjadi Wali Kota Bandung.
"Harus ada etika, paling tidak silaturahmi dan memberi tahu sebelum memutuskan pinangan partai lain. Ini kan tidak. Karena itu ada kemungkinan pada Pilgub Jabar kami mengusung AA Gym atau Mulyadi yang merupakan kader Gerindra," terangnya.