Absen Penetepan Presiden-Wakil Presiden Terpilih, Ganjar Sentil KPU soal Undangan: Jam Berapa Anda Kirim?
Ganjar justru menanyakan kapan KPU RI mengirimkan undangan kepadanya.
Saat penetapan kemarin, yang hadir hanya pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin.
- Pesan Khusus Ketum Muhammadiyah untuk Prabowo-Gibran Usai Terpilih Jadi Presiden
- Terungkap Alasan Ganjar Tak Datang Penetapan Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU: Wong Tidak Diundang
- Kubu Anies-Muhaimin Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Harap Putusan Hakim MK Tak Sebatas Hasil Selisih Suara
- Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Absen Penetepan Presiden-Wakil Presiden Terpilih, Ganjar Sentil KPU soal Undangan: Jam Berapa Anda Kirim?
KPU RI menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada Rabu (24/4).
Dalam penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih ini dihadiri oleh sejumlah tokoh. Tokoh-tokoh yang hadir di antaranya adalah pasangan calon (paslon) nomor urut 1 yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Sementara paslon nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud Md tidak hadir dalam acara tersebut. Ganjar mengaku ketidakhadirannya karena tidak mendapatkan undangan dari KPU RI. Ganjar justru menanyakan kapan KPU RI mengirimkan undangan kepadanya.
"Iya, jam berapa (undangan dikirim KPU RI)? Coba tanya ke KPU. Jam berapa dia ngirim. Kira-kira dari sisi waktu, kepantasan itu (bagaimana)?" kata Ganjar di rumahnya, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (25/4).
"Umpama sehari (sebelumnya dikirim) itu ya oke. Kalau saya di Jakarta pasti datang," sambung Ganjar.
Ganjar menerangkan sehari sebelum KPU RI menetapkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dirinya sudah tak lagi berada di Jakarta dan sudah pulang ke Sleman.
Ganjar mengungkapkan hingga Selasa (23/4) pukul 19.00 WIB, undangan dari KPU RI belum diterimanya. Ganjar bahkan sempat menanyakan perihal undangan itu kepada stafnya.
"Saya itu sehari sebelumnya sudah di sini (rumah Sleman). Saya sampai tanya ke staf, 'e, tanyain dong. Kok saya ditanya orang besok KPU ada acara. Ada undangan enggak?'," ungkap Ganjar.
"Sampai dengan jam tujuh malam kami gak dapat. Jam tujuh malam lho. Acaranya jam 10 pagi," imbuh Ganjar.
Ganjar pun membandingkan antara KPU RI dengan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal mengundang acara. Ganjar menilai pihak MK lebih pro aktif untuk memastikan seseorang yang diundang hadir atau tidak.
"Jadi anda harus tanya ke KPU. Jam berapa anda mengirim? Kalau umpama mendadak. Kenapa mendadak?" tanya Ganjar.
"Waktu di MK, itu kami ditanyakan mau datang atau enggak? Itu sampai kami dikonfirmasi sama MK lho. Sekjennya di MK itu lebih pro aktif," tutup Ganjar.