Ada aksi gebrak-gebrak meja di perundingan dua kubu Golkar
Alotnya perundingan menimbulkan rasa tidak puas dari pendukung kedua belah kubu.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Versi Munas Jakarta Priyo Budi Santoso mengatakan masih ada banyak perbedaan pandangan dalam perundingan antara kubu Ical dengan kubu Agung. Bahkan ada aksi gebrak meja dalam perundingan kali ini.
"Saya kira ini beberapa hal maksimal yang bisa kita rundingkan, kalau tadi teman teman mendengar ada yang der der der (gebrak meja) itu wajar karena kita ingin cari solusi," kata Priyo di usai perundingan di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (23/12).
Menurut Priyo, ada sejumlah perbedaan pandangan dua kubu ini dalam menghapus kepengurusan golkar versi Munas Jakarta dan Munas Bali. Oleh sebab itu, saat ini masih menggunakan kepengurusan di era Munas Riau tahun 2009 lalu.
"Tapi cara memandang kepengurusan munas Riau seperti apa. Kami masih mengalami perbedaan tafsir," kata Priyo.
Dia menginginkan pertemuan islah antara dua kubu ini pada 8 Januari 2015. Namun, dia belum menyepakati untuk dilakukannya Munas Rekonsiliasi.
"Jalan islah ini dibuka jadi islah visi, kedua kemungkinan ada islah struktur dan islah personel. Apakah cukup dengan pembicaraan seperti apa," kata dia.
Hasilnya perundingan dua kubu Golkar bersepakat untuk mengutamakan jalur islah, rekonsiliasi, dengan mufakat untuk selesaikan masalah. Bahkan, menghindari sejauh mungkin cara menyelesaikan perselisihan dengan Mahkamah Partai atau pengadilan.
Kemudian, hasil pertemuan ini juga menyepakati supaya masing-masing kubu tidak memperuncing masalah dan tidak membawa perselisihan ini ke Golkar di tingkat daerah. Perselisihan dicukupkan pada lingkup DPP Golkar saja.
Kedua belah pihak juga bersepakat mendukung substansi Pilkada langsung yang dikeluarkan Presiden SBY. Serta, posisi Golkar dalam mendukung program pemerintah Jokowi-JK terutama yang berdasarkan asas pro-rakyat.