Ada usulan Munaslub Golkar tak perlu pilih ketua umum
"Ada pendapat bahwa ketua umum Partai Golkar yang baru belum tentu bisa menciptakan suasana yang kondusif."
Ketua Organizing Comittee (OC) Munaslub Golkar Zainudin Amali mengatakan, ada sejumlah pendapat di internal partainya yang mengusulkan agar tidak perlu ada pemilihan ketua umum baru dalam Munaslub Golkar 23-25 Mei nanti.
Dia menyebut, sebagian kader menginginkan agar Munaslub ini hanya menetapkan kepengurusan yang sudah ada sesuai SK Menkum HAM, karena kepengurusan yang dipimpin Aburizal Bakrie itu nyatanya juga sudah mampu mengakomodir kubu Agung Laksono.
"Ada pendapat bahwa ketua umum Partai Golkar yang baru belum tentu bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi partai ke depan, maka lebih baik Munaslub menetapkan kepengurusan yang sudah ada," ujar Amali di Gedung DPR RI Senayan, Rabu (27/4).
Namun, Amali mengaku pesimis bahwa usulan yang dilontarkan segelintir pihak tersebut bisa diakomodir, karena mayoritas kader dan pengurus Golkar berharap bahwa Munaslub nanti bisa memilih ketua umum Golkar yang baru secara lebih demokratis.
"Saya pastikan Munaslub Partai Golkar akan memilih Ketua Umum Partai Golkar yang baru, meskipun Menkumham telah mengeluarkan SK Kepengurusan Partai Golkar yang baru untuk periode 2014-2019. Tidak akan ada masalah," ujarnya.
Diketahui, Menkumham Yasonna Laoly telah menerbitkan SK yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar baru hasil kesepakatan kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Sesuai SK, Partai Golkar dipimpin oleh Aburizal sendiri untuk masa periode 2014-2019.
Meskipun dasar dari SK tersebut adalah hasil Munas Bali sebagaimana putusan Mahkamah Agung, kepengurusan yang disahkan ini dinilai berhasil mengakomodasi kedua kubu, baik kubu Aburizal Bakrie maupun kubu Agung Laksono.
Baca juga:
Ical berjiwa besar, munaslub tetap digelar meski ada SK Menkum HAM
Ini kepengurusan Munaslub Golkar di Bali yang disahkan Menkum HAM
Menkum HAM keluarkan SK, Idrus sebut takkan ada kubu lagi di Golkar
Menkum HAM keluarkan SK kepengurusan Golkar, Aburizal ketua umum
Temui Menkum HAM, Idrus tanyakan kepastian SK Golkar Munas Bali
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.