Adhyaksa Dault sindir gaya Ahok dan bandingkan dengan Erdogan
Adhyaksa menilai kepemimpinan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta lebih sebagai penguasa daripada sebagai pemimpin.
Bakal calon gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menegaskan bahwa masyarakat Jakarta saat ini membutuhkan pemimpin dan bukan penguasa untuk memajukan dan menyejahterakan rakyat. Adhyaksa menyindir gaya kepemimpinan Ahok yang bertindak sebagai seorang penguasa.
"Pemimpin itu sikapnya jelas yakni pro-rakyat, kalau penguasa itu pro-pengusaha," kata Adhyaksa Dault di Jakarta, Selasa (19/7) seperti dikutip Antara.
Adhyaksa menilai kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta lebih sebagai penguasa daripada sebagai pemimpin.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mencontohkan pembangunan reklamasi Teluk Jakarta menunjukkan Ahok sebagai penguasa, yakni mengorbankan kepentingan rakyat untuk kepentingan pengusaha.
"Ahok mengorbankan perkampungan rakyat di kawasan pantai Utara Jakarta seperti Luar Batang, Pasar Ikan, dan Sunda Kepala," katanya.
Padahal, kata dia, Luar Batang adalah situs bersejarah yang sudah ada di Jakarta selama ratusan tahun, demikian juga Pelabuhan Sunda Kepala.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mencontohkan, pemimpin yang bersikap sebagai pemimpin adalah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan yang banyak membela kepentingan rakyat. Karena itu, kata dia, ketika ada upaya kudeta di Turki rakyatnya berusaha keras membelanya.
"Pemimpin itu membuka ruang dialog maksimal dengan rakyat dan membela kepentingan rakyat," katanya.
Adhyaksa menegaskan, jika dirinya memenuhi syarat sebagai calon gubernur dari jalur perseorangan atau ada partai politik yang akan mengusungnya, dirinya siap menjadi pemimpin Jakarta dengan sikap sebagai pemimpin.
Sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa menyiapkan konsep Sembilan Manifesto Kesejahteraan Rakyat Jakarta.
Menurut Adhyaksa, pembangunan Jakarta selama lima tahun ke depan lebih mengutamakan kesejahteraan rakyat.
"Kalau soal banjir dan kemacetan lalu lintas itu soal manajerial, dapat diselesaikan dengan pola kepemimpinan yang mengutamakan koordinasi," katanya.
Sedangkan, Manifesto Kesejahteraan Rakyat, kata dia, adalah program terpadu pembangunan kesejahteraan rakyat yang komprehensif.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Baca juga:
Bagi Teman Ahok, mau parpol atau independen yang penting Ahok maju
Masih ngarep, Ahok disarankan 'ketuk pintu' DPP PDIP
Beda sikap politisi PDIP saat Ahok masih ngarep dipinang
Djarot sebut PDIP masih mungkin usung Ahok
Lulung masih yakin bisa jadi Gubernur DKI Jakarta
Bagi Teman Ahok, mau parpol atau independen yang penting Ahok maju
Adhyaksa Dault dukung Sandiaga Uno jadi Gubernur DKI Jakarta