Agun Gunandjar Nilai Airlangga Kerap Tak Konsisten Dalam Ambil Keputusan
Agun Gunandjar Nilai Airlangga Kerap Tak Konsisten dalam Ambil Keputusan. Menurutnya, Plt tidak memiliki hak suara apapun di Munas. Sehingga jika memang mau mendapatkan suara dukungan harus dirapatkan terlebih dahulu dengan anggota DPD lainnya.
Politikus Senior sekaligus Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menilai banyak pengambilan keputusan kebijakan yang tidak konsisten di era kepemimpinan Airlangga Hartarto. Hal itu, ia katakan terkait dengan pemilihan Ketua Umum Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) Desember mendatang.
Agun memberikan contoh pengambilan keputusan yang tidak konsisten dari Airlangga. Salah satunya karena terkait dukungan Munas dari para pelaksana tugas (Plt) dari DPD Partai Golkar.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
"Dan itu terjadi begitu masuk kepemimpinan Pak Airlangga saya melihat juga memang diakomodasi semua tetapi dalam proses pengambilan keputusan kebijakan banyak hal yang tidak konsisten di mata saya. Contoh misalkan Plt," kata Agun pada wartawan, Selasa (26/11).
Plt Tak Punya Hak Suara di Munas
Menurutnya, Plt tidak memiliki hak suara apapun di Munas. Sehingga jika memang mau mendapatkan suara dukungan harus dirapatkan terlebih dahulu dengan anggota DPD lainnya.
"Nah suaranya itu harus didasarkan atas semua rapat pertemuan sesuai dengan kelompoknya yang dipercayanya siapa? Belum tentu ketua Plt-nya," ungkapnya.
"Jadi vote kalau perlu, nah siapa yang dipercaya nah itulah yang ke dapatkan mandat untuk memberikan suara dan itu dilaporkan ke panitia Munas. Berdasarkan atas dokumen-dokumen," ucapnya.
Akan Tempuh Jalur Hukum
Sebelumnya, Agun mengaku akan menempuh jalur hukum jika proses pemilihan ketua umum tidak dilakukan sesuai UU Parpol dan AD/ART. Dia menegaskan akan melapor ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly bila menemukan kejanggalan.
"Nah kalau proses yang dipaksakan dengan cara-cara rekayasa, lewat surat dukungan, hari ini saya declare, apakah saya lolos dalam penjaringan atau tidak, tapi kalau praktik itu yang dilakukan saya akan gugat ke Menkum HAM sebagaimana UU Parpol," kata Agun kepada wartawan, Selasa (26/11).
(mdk/eko)