Ahok-Djarot klaim urunan warga DKI buat pilkada Rp 18 miliar
Ahok-Djarot klaim urunan warga DKI buat pilkada Rp 18 miliar. Keduanya sesumbar dana yang terkumpul tersebut bukti dukungan dari seluruh warga ibu kota yang disebut dengan kampanye rakyat. Menurut mereka, sumbangan itu bukan saja dari masyarakat dengan ekonomi menengah bahkan warga berpendapatan kecil.
Pasangan petahana cagub-cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan ,Djarot Saiful Hidayat, mengucapkan terima kasih atas antusiasme warga yang mendukung mereka di Pilgub DKI Jakarta. Sebab mereka tidak hanya mendapatkan dukungan moril, tetapi juga materil sebagai penopang kelancaran pilkada serentak dua bulan mendatang.
Data yang diperoleh dari situs situs www.ahokdjarot.id, hingga tanggal 6 Desember 2016, dana sumbangan warga yang telah terkumpul mencapai Rp 18 miliar. Disebut sumbangan itu berasal dari 4.000 jiwa.
Basuki, sapaan Ahok, sesumbar dana yang terkumpul tersebut bukti dukungan dari seluruh warga ibu kota.
"Kalau Anda betul-betul menunjukkan karakter yang teruji, jujur, kerja tidak terima suap, tidak berpihak, sebetulnya rakyat akan mendukung Anda. Keluar uang pun ia rela," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Kamis (8/12).
Mantan bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, penggalangan dana ini sebagai kampanye rakyat.
"Melalui kampanye rakyat, Ahok-Djarot pun akan bertanggung jawab pada rakyat pada masa kepemimpinan periode keduanya," ujarnya.
Sementara itu, Djarot mengaku tak mengira besarnya partisipasi warga untuk mendukung dirinya dan Ahok. Dia mengklaim sumbangan itu bukan saja dari masyarakat dengan ekonomi menengah bahkan warga berpendapatan kecil.
"Kampanye rakyat ini sebagai bentuk pendidikan politik. Sekaligus menghapus paradigma bahwa untuk menjadi kontestan di Pilkada itu diperlukan biaya yang mahal," terangnya.
Mantan Wali Kota Blitar itu lantas mengucapkan terima kasih atas sumbangannya. "Ini adalah bentuk gotong royong. Kami tidak pernah menghitung-hitung berapa nilai yang disumbangkan. Sebab yang paling penting adalah nilai gotong royong dan keikhlasan dari masyarakat," tutupnya.
Baca juga:
Darwis Triadi akan lelang foto Ahok untuk korban gempa di Aceh
Ahok ingin tampung PKL di beberapa trotoar dan tanah sengketa
Ahok: Saya & Djarot sehat, enggak merokok, begadang, minum alkohol
Sandiaga ngaku sulit menghubungi, Ahok jawab 'ke nomor yang mana?'
Ahok janji beri modal kredit dan lapak sewa murah untuk PKL
Cerita Ahok disuruh ganti nama biar enggak ngomong kasar lagi
'Saat ini gubernur Sumarsono, Ahok tak berhak suruh PNS pilih dia'
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.