Ahok kaget ada balita belum divaksin gara-gara orangtua sibuk kerja
Ahok kaget ada anak belum divaksin gara-gara orangtua sibuk kerja. Ahok mengaku baru pertama kali menemukan balita yang tidak mendapatkan vaksin. Kondisi ini terjadi karena kedua orangtuanya sibuk bekerja, sehingga sang anak tidak mendapatkan perhatian penuh.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mengaku baru pertama kali menemukan balita yang tidak mendapatkan vaksin. Kondisi ini terjadi karena kedua orangtuanya sibuk bekerja, sehingga sang anak tidak mendapatkan perhatian penuh.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini menceritakan saat dirinya melakukan blusukan di kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Dalam satu ruas jalan padat penduduk, dia mendapati ada balita yang tidak mendapatkan vaksin karena diurus oleh sang nenek.
"Ada satu anak karena orang tuanya sibuk terus dititip ke nenek. Saya sudah keliling Jakarta baru kali ini temuin anak enggak di vaksin . Ternyata neneknya yang ngurus," katanya di Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Mantan Bupati Belitung Timur itu penasaran. Akhirnya dia menanyakan keberadaan posyandu. Ternyata, setiap hari Kamis, pusat kesehatan anak-anak itu siap melayani vaksin gratis bagi warga.
"Ternyata saya tanya, si nenek juga enggak bawa anak itu, alasannya enggak ada BPJS. Dia enggak ngerti kalau BPJS kelas 3 itu kita tanggung semua," terangnya.
Saat itu juga, Ahok meminta kepada tetangganya untuk mengantarkan sang nenek untuk datang ke posyandu terdekat. Harapannya sang balita dapat segera mendapatkan vaksin sebagaimana anak-anak lainnya. "Saya sudah minta nomor telepon, minta tetangganya ajak," katanya.
Selain itu, dalam kesempatan sama Ahok menegaskan tidak akan pandang bulu melakukan penertiban praktik aborsi. Bahkan dia tidak segan menutup rumah sakit atau klinik yang tertangkap tangan melakukannya.
"Itu kita sudah kerja sama dengan polisi dan kementerian kesehatan. Kita suda mulai tangkapin, asal ada laporan masyarakat, kita tangkap, kita tutup. Dinas kesehatan uda bekerja cukup jelas," katanya.
Ahok juga akan memberdayakan pihak kelurahan untuk melakukan pengawasan. Jika pengawasan tak dapat dilakukan maka rencananya Ahok akan mengganti mereka saat kembali aktif pada 12 Februari 2017 mendatang.
"Lurah suda dikasih ada daftar nilai, termasuk usaha ilegal dia harus isi. Makanya nanti ke depan, kalau saya terpilih lagi, kita akan ganti lurah yang enggak bisa ngisi. Nah itu salah satu yang diisi adalah mengetahui wilayahnya," tutup Ahok.