Ahok maju di Pilgub, Fadli Zon ungkit-ungkit kisah lama
Serangan demi serangan diterima oleh Ahok oleh mantan seperjuangan di Gerindra, Fadli Zon.
Serangan bertubi-tubi dilancarkan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Serangan ini makin ganas saat Pilgub DKI 2017 makin dekat.
Hubungan Ahok dengan Fadli Zon sempat akur. Itu ketika orang nomor satu di DKI Jakarta masih menjadi kader Partai Gerindra. Namun, ketegangan terjadi ketika Ahok secara lantang keluar dari Gerindra lantaran merasa tidak sepaham.
Dalam serangannya, Fadli Zon menyebutkan bahwa Ahok seharusnya mengingat atas pelbagai jasa Partai Gerindra. Apalagi tanpa Partai Gerindra, Ahok tidak akan bisa menjadi wakil gubernur saat DKI masih dipimpin Joko Widodo alias Jokowi.
Kini Ahok makin mantap maju melalui jalur independen dalam Pilgub DKI. Bukan hanya Fadli Zon saja menyerang Ahok. Banyak pihak, khususnya berasal dari partai politik, ramai-ramai coba menjegal Ahok.
Berikut serangan-serangan Fadli Zon kepada Ahok, Jumat (25/4):
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang diterima oleh Ammar Zoni? Ammar, yang ikut serta secara virtual melalui Zoom, tampak terkejut saat mendengar keputusan tersebut. Dengan mata yang hampir meneteskan air mata dan suara yang bergetar, Ammar menerima hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada Ayu Ting Ting dan Fardhana? Ayu Ting Ting memastikan bahwa pertunangannya dengan Muhammad Fardhana tidak berlanjut.
-
Apa tuntutan yang dijatuhkan kepada Ammar Zoni? Pada persidangan kali ini, Jaksa Penuntut Umum menyampaikan tuntutannya, yang mengusulkan agar Ammar dihukum penjara selama dua belas tahun dan dikenakan denda sebesar Rp 2 miliar.
Ahok sebut bakal bikin KO, Fadli Zon bilang Si mulut besar
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik pitam karena terus dituding Wakil Ketua DPR Fadli Zon terlibat kasus korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras. Saking geramnya, Ahok bahkan menduga Fadli Zon lama-lama bakal menantangnya duel di atas ring.
Jika hal itu terjadi, Ahok mengaku akan membuat Fadli Zon KO. Menanggapi pernyataan Ahok, Fadli Zon menilai mantan rekan separtainya itu bermulut besar dan tidak memiliki bukti. Berbeda dengan petinju Muhammad Ali meski mulut besar tapi mampu membuktikan bisa menang.
"Dia bilang kalau naik ring tinju saya bisa KO. Itu kan biasa ya kalau dalam pertandingan tinju itu biasanya yang ngomong itu Muhammad Ali si mulut besar. Tapi itu kan Muhammad Ali, kalau ini kan Ahok," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).
Politikus Partai Gerindra ini berujar bahwa Ahok tak bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya. Menurutnya dari laporan BPK dan keterangan ahli, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menjadikan Ahok tersangka kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Laporan BPK itu satu alat bukti. Karena BPK itu chief auditor resmi dari negara. Jadi sebetulnya kalau sudah ada ahli lagi yang mengatakan, itu sudah dua alat bukti. Jadi belum lagi kalau ada hard evidence, bukti-bukti lain yang memang menguatkan itu," tuturnya.
Fadi menyatakan bahwa kasus tersebut harus segera dibongkar. Sebab dia mengklaim ada kerugian negara mencapai Rp 1 triliun.
"Jadi soal kasus Sumber Waras ini masalah yang sangat, sangat serius. Karena menyangkut Rp 755 miliar atau hampir Rp 800 miliar atau Rp 1 triliun lah. Kita tahu bahwa urusan Rp 500 juta saja orang bisa ditangkap oleh KPK. Orang itu tidak harus menerima, bisa ikut serta atau memperkaya orang lain," ujarnya.
Maka dari itu dia berharap KPK bekerja cepat dan meneruskan hasil penelusuran pimpinan sebelumnya. "Kita akan melihat sejauh mana prosesnya ini sambil kita menilai juga pimpinan KPK yang sekarang ini betul-betul mereka independen atau mudah diintervensi oleh kepentingan kekuasaan," ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Ahok geram atas ajakan Fadli untuk berdebat terkait kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. "Ngajak saya duel berdebat begini. Lama-lama dia kalah berdebat ngajak saya naik ke ring. Kalau naik ring saya jamin Fadli Zon KO sama saya," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (17/3).
Fadli Zon sebut Ahok kutu loncat dan Malin Kundang
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan mengingatkan kembali jasa partainya. Fadli mengatakan bahwa tanpa Gerindra, Ahok tidak akan bisa menjadi wakil gubernur.
"Bukan hanya kutu loncat. Kan kami yang membawa Ahok. Jadi jangan jadi politisi Malin Kundang. Dia tidak bisa menjadi wakil gubernur kalau tidak didukung oleh Gerindra," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).
Wakil ketua DPR ini menegaskan bahwa awalnya Ahok ketika didukung untuk menjadi wakil Jokowi yang saat itu gubernur DKI Jakarta, ditolak banyak pihak. Hingga akhirnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meyakinkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ahok pun lantas bergabung dengan Gerindra. Namun Ahok kemudian kembali menyatakan keluar dari Gerindra.
Fadli Zon sebut Ahok ditolak Jokowi dan Megawati di Pilgub DKI 2012
Wakil Ketum Gerindra Fadli Zon geram dengan langkah politik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang seperti kutu loncat. Terlebih saat Ahok menyatakan keluar dari Gerindra ketika bakal dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi presiden.
Fadli pun mengungkap kala Pilgub 2012, Ahok yang diajukan oleh Gerindra sempat ditolak oleh Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Perlu saya ingatkan lagi riwayatnya bahwa ketika dia dicalonkan oleh Gerindra pun sebetulnya itu ditolak oleh Pak Jokowi sendiri maupun Bu Mega, sebagai bagian dari koalisi ketika itu," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Kamis (24/3).
Wakil Ketua DPR itu menambahkan, Ahok juga mengetahui kalau mengalami penolakan. "Dia tahu itu sehingga dia tidak perlu menjadi sebagai maling kundang," tuturnya.
Seperti diketahui, pada Pilgub DKI 2012 PDIP dan Gerindra berkoalisi mengusung Jokowi-Ahok. Kedua pasangan itu didaftarkan pada malam terakhir sebelum penutupan pendaftaran di KPUD. Pasangan Jokowi-Ahok menang setelah mengalahkan calon pertahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
Fadli Zon minta Ahok intropeksi, warga DKI dulu pilihnya Jokowi
Waketum Gerindra Fadli Zon meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak jumawa menghadapi Pilgub DKI 2017 mendatang. Menurut dia, saat Pilgub 2012 lalu warga ibu kota memilih Joko Widodo (Jokowi), bukan Ahok.
"Dia harus intropeksi bahwa ketika itu dalam situasi informal ada yang mengatakan kalau waktu itu wakilnya bukan Ahok, mungkin Jokowi akan menang lebih besar," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Kamis (24/3).
Sebelumnya, Wakil Ketum Gerindra Fadli Zon geram dengan langkah politik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang seperti kutu loncat. Terlebih saat Ahok menyatakan keluar dari Gerindra ketika bakal dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi presiden.
Fadli pun mengungkap kala Pilgub 2012, Ahok yang diajukan oleh Gerindra sempat ditolak oleh Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri serta koalisi saat itu.
"Perlu saya ingatkan lagi riwayatnya bahwa ketika dia dicalonkan oleh Gerindra pun sebetulnya itu ditolak oleh Pak Jokowi sendiri maupun Bu Mega, sebagai bagian dari koalisi ketika itu," ujar Fadli Zon.