Ahok: Orang beragama yang membenci orang lain berarti salah beragama
Orang beragama yang membenci orang lain berarti salah beragama. Menurut Ahok, penggunaan SARA dalam kampanye apalagi menyerang bertentangan dengan ajaran agama manapun.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub DKI. Usai mendaftar, Ahok yang diantar langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers.
Ahok menyampaikan bahwa dalam Pilgub DKI nanti yang diadu dan dikritisi adalah soal program kerja bukan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
"Yang kita harapkan dalam pemilihan ini yang diutamakan adalah program dan yang dikritik program kami juga bukan SARA," ujar Ahok yang mengenakan jas merah, Rabu (21/9).
Menurut Ahok, penggunaan SARA dalam kampanye apalagi menyerang bertentangan dengan ajaran agama manapun. Ahok menyebut langkah besar proklamator Bung Karno yang bisa merumuskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika bagi keutuhan NKRI.
"Ini yang jelas bertentangan dengan agama. Saya yakin Bung Karno memahami Habluminallah dan Hambluminanas bagaimana mengasihi Tuhan dan manusia," ujarnya.
Tak cuma di situ, Ahok juga menyindir pihak-pihak yang selama menyudutkannya dengan isu SARA. Menurut Ahok mereka yang menyudutkannya dengan isu SARA berarti ada yang salah.
"Ada orang lain membenci orang lain karena beda agama berarti dia salah beragama. Kita bangga 71 tahun merdeka, lalu kami bisa terpilih, kita bangga. 200 tahun Amerika kita unggul, Bhinneka Tunggal Ika kita digenggam. Inilah empat pilar, Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika," imbuhnya.