Ahok: Saya pilih rela dikalahkan asal tak kehilangan kepercayaan
"Saya gak bicara mesin politik Anda hebat kayak buldoser bisa kalahkan saya, bukan!"
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra membuka peluang untuk berkoalisi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Kedua partai besar ini sepertinya ingin mengulang kembali kemenangan yang pernah dibuat dalam Pilkada 2012, dengan menjadikan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu mendampingi Jokowi mengakui kehebatan mesin partai dari PDI Perjuangan dan Gerindra. Bahkan, dia mengungkapkan, kader mereka yang menjadi motor bisa saja mengalahkannya dalam pilkada serentak tahun depan.
Namun, Basuki atau akrab disapa Ahok mengungkapkan, dia tidak hanya mengincar kemenangan semata. Karena telah mengambil keputusan untuk mendapatkan dukungan dari Teman Ahok, maka dia memilih tetap bersama mereka walaupun berakhir dengan kekalahan.
"Saya gak bicara menang kalah, saya gak bicara mesin politik Anda hebat kayak buldoser bisa kalahkan saya, bukan! Saya enggak katakan mesin Anda enggak hebat lho, mesin Anda boleh hebat! Saya memilih rela dikalahkan anda asal ga kehilangan kepercayaan orang yang mengumpulkan KTP buat saya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menerangkan, posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah sebuah pekerjaan, sehingga dia hanya akan mempersiapkan yang terbaik menjelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2017.
"Saya tidak pernah takut kalah, saya lebih takut kehilangan kepercayaan itu aja, kalau anda begitu hebat mesti bisa kalahkan saya ya silakan saja, saya akan siapkan sedemikian rupa sampai oktober 2017. Siapapun yang jadi asalkan dia niat baik, pasti Jakarta akan berjalan dengan baik," tutup Ahok.
Baca juga:
Tips memimpin Jakarta dari Ahok: Jangan khawatir kehilangan jabatan
Ahok: Kalau RT/RW tak mau lapor, artinya dia tak bertanggungjawab
Ahok sebut banyak pengurus RT/RW hambat pembangunan Jakarta
Ahok nilai pengurus RT/RW politis, lebih baik berhenti!
Ahok ngaku pilih jalur independen untuk selamatkan citra parpol
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.