Ahok sebut percuma elektabilitas tinggi jika tak daftar gubernur
Ahok sebut percuma elektabilitas tinggi tapi tak daftar gubernur. Ahok memutuskan untuk mengabaikan beberapa hasil survei yang mempublikasikan akan adanya penurunan elektabilitasnya. Sebab dia percaya diri tetap akan maju mendaftar sebagai Cagub saat KPU DKI membukanya pada 21 September 2016.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan untuk mengabaikan beberapa hasil survei yang mempublikasikan akan adanya penurunan elektabilitasnya. Sebab dia percaya diri tetap akan maju mendaftar sebagai Cagub saat KPU DKI membukanya pada 21 September 2016.
Basuki atau akrab disapa Ahok mengungkapkan percuma seorang bakal calon memiliki elektabilitas tinggi jika akhirnya sosok tersebut tidak mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur DKI.
"Kan tanggal 21 buka kalian sabar-sabar aja. 21-23 nanti ketahuan siapa yang daftar siapa yang tidak," kata Ahok di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Senin (19/9).
Dia menambahkan, elektabilitas dirinya memang saat ini tengah mengalami penurunan. Namun tetap saja pembuktiannya saat masyarakat ibu kota datang ke bilik suara dan memilih pemimpinnya.
"Rating turun kan nanti dibuktikan 15 Februari (2017 saat pemungutan suara)," terangnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, Pilkada DKI Jakarta kali ini lebih menarik dibandingkan sebelumnya. Sebab banyak bakal calon Gubernur DKI, tetapi belum ada yang pasti akan mendaftarkan diri.
"Sekarang memang menarik Pilkada DKI sampai sekarang bingung yang daftar siapa. Belum pernah ada kejadian di DKI kan? Ya minimal lumayanlah gara-gara Ahok," tutupnya.
Sebelumnya, berdasarkan survei Poltracking Ahok dan Risma disukai publik dengan presentase berada pada angka 64 persen. Sementara itu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap kandidat lainnya seperti Yusuf Mansur 63 persen, Anies Baswedan 53 persen, serta Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno masing-masing 46 persen.
Survei yang dilakukan Poltracking lndonesia ini dilaksanakan pada 6 sampai 9 September 2016 menggunakan metode multi-stage random sampling. Responden yang dilibatkan survei sebanyak 400 orang dengan margin of error kurang lebih 4,95 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Gelar doa buat Pilgub DKI, PKS ingatkan pilih pemimpin tak zalim
Ketua DKPP minta Ahok cabut gugatan bila daftar ke KPU
Rachmawati ingin Jakarta dipimpin orang yang pro rakyat bukan cukong
Ratusan warga dari belasan komunitas deklarasi Relawan Cinta Ahok
KPU anggap Ahok melanggar kalau tak ajukan surat cuti saat Pilgub
KPU minta Ahok lampirkan surat cuti, bila tidak didiskualifikasi
Puluhan ibu beri hadiah Ahok pakaian dalam wanita warna pink
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.