Ahok sebut yang tuding dirinya bayar ke NasDem menghina Surya Paloh
Ahok dituding telah membayar Rp 100 miliar ke NasDem agar memberikan dukungan.
Pernyataan bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang mengatakan, dibutuhkan dana hingga Rp 200 miliar bagi dirinya jika maju pada Pilgub 2017 menuai kecaman dari elite PDIP. Dana tersebut dibutuhkan untuk menjalankan mesin partai, seperti membiayai keperluan ranting.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira mengaku heran, dari mana Ahok, sapaan Basuki, mendapat perhitungan sebesar. Ia justru menuding bahwa Ahok telah mengeluarkan dana hingga Rp 100 miliar ke NasDem untuk membantunya maju sebagai orang nomor satu DKI.
Menyikapi tuduhan tersebut, Ahok menyebut hal tersebut sebagai fitnah. Tuduhan tersebut sama saja menghina Ketua Umum NasDem yang disebutnya memiliki dana melimpah.
"Kamu menghina amat sama NasDem. NasDem mah Surya Paloh kaya amat. Dia yang biayain," kata Ahok saat meresmikan gedung B RS Budi Asih, Jakarta Timur, Jumat (11/3).
Dia menegaskan, tudingan itu sangat tidak mendasar. Sebab, secara keuangan dia mengaku tak punya uang sebanyak itu.
"Waduh itu fitnah parah amat. Ahok duit dari mana sih, semua anggaran sudah saya buka."
Sebelumnya, Andreas Hugo menuding, Ahok telah mengeluarkan dana hingga Rp 100 miliar untuk membantunya maju di Pilgub 20117. Lebih lanjut, ia meminta partai NasDem diperiksa.
" Kalau Pak Ahok berani omong gini jangan-jangan dia sudah bayar 100 miliar ke sana. Coba tanya NasDem, jangan-jangan sudah terima 100 M," ujar Andreas saat dihubungi, Jumat (11/3).
Baca juga:
Golkar kepincut Ahok buat Pilgub DKI 2017
Gerindra: Waktu Pilgub DKI 2012, Ahok sama sekali enggak keluar duit
Bantah Ahok soal mahar, PDIP benarkan kampanye butuh biaya besar
Soal mahar, Hanura duga parpol pengusung Jokowi-Ahok yang minta duit
PKS tak tertarik dukung Ahok di Pilgub DKI
Sudah usung Ahmad Dhani, PKB bisa berubah dukung Ahok di Pilgub DKI
Demokrat dan PKB desak Ahok buktikan partai yang minta mahar politik
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.