Ahok sudah lapor maju lewat parpol, ini respons Megawati
Sayang, respons Megawati tidak seperti yang diinginkan Ahok.
Bakal calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku telah melaporkan posisinya saat ini untuk maju Pilgub DKI 2017 melalui jalur partai politik kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun ternyata, respon yang diterima tak semulus keinginan Ahok.
Ahok mengatakan, dirinya melaporkan statusnya tersebut saat akan menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar.
"Ya saya ngomong aja, Saya sampaikan bahwa, Bu (Megawati) saya udah putuskan sama Teman Ahok dan tiga partai (Hanura, NasDem dan Golkar) pakai jalur parpol. Terus PDIP, dia (Megawati) bilang, kita ada mekanisme," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Karena harus melalui mekanisme partai, maka mantan Bupati Belitung Timur ini akan mengoptimalkan komunikasi melalui jalur partai pendukungnya. Harapannya, partai berlambang banteng moncong putih tersebut ikut bergabung mendukungnya.
"Kita serahkan pada Parpol untuk ngomong. Jadi akan ketemu Parpol sama Parpol," terangnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pencalonan Ahok sebagai calon Gubernur dan dirinya sebagai calon wakil gubernur memerlukan proses di partai.
"Kalau kami kan ada aturannya, mekanisme dari partai, nanti akan dibahas," katanya di Balai Kota Jakarta, Kamis (28/7)
Secara pribadi, Djarot menerima saja jika harus dipasangkan kembali dengan Ahok. "Tapi saya termasuk orang yang itu tadi, alhamdulillah ya, ihdinas siratal mustaqim," ungkap Djarot.
Kendati demikian, mengusung Ahok bukan satu-satunya strategi PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilkada DKI 2017. Sebagai pemenang pemilu, PDI Perjuangan bisa mengusung calon sendiri, termasuk mencalonkan Djarot sebagai calon gubernur. Asal, semuanya melalui mekanisme partai.
"Makanya, saya bisa dicalonkan jadi calon gubernur, saya bisa juga dicalonkan sebagai calon wakil gubernur, dan sebagai petugas partai saya harus patuh ditempatkan di manapun, kemudian diperankan seperti apapun itu melalui mekanisme partai ya," pungkas Djarot.
Baca juga:
Satu mobil dengan Megawati dan Jokowi, begini cerita Ahok
Gerindra sebut yang bisa saingi Ahok cuma Sandiaga Uno
Banting setir ke jalur partai politik, Ahok banjir kritikan
Gerindra dan Teman Ahok, sama-sama berjasa tetapi ditinggalkan Ahok
Kecewanya para relawan saat Ahok berpaling pilih jalur parpol
Jokowi satu mobil dengan Mega, Ahok, Puan & Hasto, bahas Pilgub DKI?
Politisi NasDem ini ikut kumpulkan KTP, tak kecewa Ahok pilih parpol
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.