AHY: Daya Beli Melemah, Lanjutkan Program Pro Rakyat SBY Apapun Namanya
"Lapangan pekerjaan. Masyarakat, khususnya anak-anak muda cemas, tidak bisa memperoleh pekerjaan yang layak, sesuai dengan kompetensi mereka. Sedangkan mereka yang sudah bekerja, khawatir akan kehilangan pekerjaannya, akibat melemahnya ekonomi nasional," kata AHY.
Komandan Komando tugas bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pidato kebangsaannya juga menyinggung tentang kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Hal itu tercermin dari hasil safari politik Demokrat di berbagai daerah.
AHY menjelaskan, selama dua tahun terakhir ini, Ketua Umum Partai Demokrat SBY dan jajarannya, aktif berkeliling nusantara, untuk menyerap aspirasi masyarakat. Beberapa persoalan utama, yang sering disampaikan antara lain soal melemahnya daya beli masyarakat, baik di pulau Jawa maupun di luar Jawa; perkotaan maupun di pedesaan. Hal ini terjadi, kata dia, karena menurunnya penghasilan dan sulitnya mendapatkan pekerjaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Kedua, lapangan pekerjaan. Masyarakat, khususnya anak-anak muda cemas, tidak bisa memperoleh pekerjaan yang layak, sesuai dengan kompetensi mereka. Sedangkan mereka yang sudah bekerja, khawatir akan kehilangan pekerjaannya, akibat melemahnya ekonomi nasional," kata AHY di Djakarta Theatre, Jakarta, Jumat (1/3).
AHY memberikan pidato politik untuk merekomendasikan sejumlah solusi kepada siapapun presiden terpilih pada 17 April nanti. Dalam Pilpres 2019, Demokrat mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.
Merespons persoalan tadi, lanjut dia, Demokrat merekomendasikan kepada Presiden mendatang, untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai angka 6 persen atau lebih. Serta menciptakan iklim dunia usaha yang kondusif. Di antaranya dengan cara melonggarkan pajak.
Dunia usaha yang maju, kata AHY, akan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi, serta mampu meningkatkan upah dan kesejahteraan buruh. Selain itu, daya beli masyarakat juga harus kita perkuat melalui peningkatan gaji pegawai, termasuk guru, TNI dan Polri serta pensiunan.
Khusus untuk membantu masyarakat miskin dan kurang mampu, Presiden mendatang disarankan untuk menjalankan kebijakan dan program khusus untuk melindungi dan meningkatkan kelayakan hidup kaum miskin.
"Dengan segala kerendahan hati, Partai Demokrat menyarankan Program-Program Pro-Rakyat era SBY dapat dilanjutkan dan ditingkatkan, apapun namanya," tutur AHY lagi.
Program-Program Pro Rakyat SBY tersebut antara lain; PKH, Raskin, BLSM, BPJS, BOS, Bidik Misi, LPDP, Beasiswa Santri, KUR dan PNPM, serta penyaluran subsidi secara tepat sasaran; seperti subsidi BBM, listrik dan pupuk.
Selanjutnya, AHY menambahkan, persoalan ketiga yang perlu kita cermati saat ini adalah tentang keadilan hukum. Demokrat menangkap kegelisahan masyarakat terkait penegakan hukum yang di sana sini terkesan tebang pilih, tajam ke bawah tumpul ke atas; yang kuat menang, yang lemah kalah.
Baca juga:
AHY: Penegakan Hukum Tidak Boleh Jadi Instrumen Politik Terhadap Oposisi
AHY Sebut Ani Yudhoyono Masih Memikirkan Rakyat Meski Sedang Sakit
AHY Pidato Kebangsaan Malam Ini, Beri Rekomendasi Pemenang Pilpres 2019
Demokrat Ungkap Alasan SBY Beri Tongkat Komando ke AHY Ketimbang Ibas
Dua Putra Mahkota di Takhta Demokrat
Demokrat Ogah Bicara Isu Friksi AHY dan Ibas
Sekjen Demokrat: AHY Ikon Kampanye, Bukan Gantikan SBY dari Ketua Umum