Airlangga ambil alih Golkar, PDIP dinilai bisa kena imbasnya
Airlangga ambil alih Golkar, PDIP dinilai bisa kena imbasnya. Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa melihat, keterpilihan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar mampu mendongkrak elektabilitas partai. Kedekatan Menperin itu dengan Presiden Joko Widodo menjadi satu alasannya.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa melihat, keterpilihan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar mampu mendongkrak elektabilitas partai. Kedekatan Menperin itu dengan Presiden Joko Widodo menjadi satu alasannya.
"Posisi dengan pak airlangga yang memang bagimana sebenarnya mengkapitalisasi itu kedekatan dengan presiden sehingga pada akhirnya orang yang dukung Jokowi juga dukung Partai Golkar," kata Ardian di kantornya, Kamis (14/12).
Hal itu menurut Ardian, malah mengancam posisi PDI Perjuangan. Selama ini dukungan kepada Jokowi yang diberikan ke PDIP bisa beralih ke Golkar.
"Dalam persaingan parpol yang akan terkena imbasnya PDIP. Karena sejauh ini PDIP dianggap lebih dekat dengan Jokowi dibandingkan Golkar," terang dia.
Golkar, dalam posisi baik ini harus memanfaatkan agar bisa mengalahkan Gerindra pada 2019 mendatang. "Sejauh mana Golkar bisa memanfaatkan kedekatan ini untuk bisa menggesar posisi kedua Gerindra (survei terakhir)," kata Ardian.
Namun bilamana mau menjadi pemenang pemilu, Golkar harus lebih dari sekadar mendompleng nama Jokowi. Inilah pekerjaan rumah besar Airlangga untuk membawa branding baru supaya bisa menarik harapan publik.
"Bisa nomor satu tidak cukup mengandalkan dengan Jokowi saja, tapi harus branding baru," pungkas dia.
Baca juga:
Munaslub Golkar digelar 18-20 Desember di Hotel Sultan Jakarta
2 Menteri Jokowi sibuk urus politik, Fadli Zon sarankan segera reshuffle
Peneliti LSI Denny JA: Airlangga harus mundur dari Menperin
Survei LSI Denny JA: Golkar tak akan pecah pasca munaslub
LSI Denny JA soal Ketum Golkar: Airlangga 51,6 persen dan Idrus Marham 16,3 persen
Survei LSI Denny JA: Kasus Novanto ancam Golkar merosot ke peringkat 3 dan 4 di 2019
LSI Denny JA: Golkar terancam jadi 'penyanyi latar' pada Pilpres 2019
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.