Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda
Airlangga mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar.
Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024. Airlangga mempertimbangkan dua sebelum memutuskan mundur.
Pertama, untuk menjaga keutuhan Golkar. Kedua, menjaga stabilitas transisi pemerintahan mendatang.
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran sebagai Ketua Umum DPP partai Golkar" kata Airlangga dikutip dari keterangan video, Minggu (11/8).
Setelah pengunduran diri Airlangga, DPP Partai Golkar menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi yang berlaku.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai tertib dan dengan menjunjung tinggi muruah Partai Golkar" pungkasnya.
Jejak Airlangga di Golkar
Airlangga memulai kiprah di dunia politik sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar periode 2004-2009. Setelah itu, dia terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat V. Pada Pileg 2014, Airlangga kembali terpilih menjadi Anggota DPR RI dari dapil yang sama.
Airlangga menjabat sebagai Ketum Golkar sejak 2017 lalu. Dia menggantikan Setya Novanto yang terseret kasus korupsi e-KTP.
Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, pada 2019 mengukuhkan Airlangga kembali menjadi Ketum Golkar hingga 2024.
Airlangga terpilih secara aklamasi menjadi Ketum Golkar. Kala itu, Airlangga berebut dukungan dengan Bambang Soesatyo. Sebelum Munas, Kubu Airlangga mengklaim sudah mengantongi 514 suara dari 559 pemilik suara.Sementara itu, Bambang Soesatyo mengklaim mengantongi 367 suara dari kader-kader di daerah.
Saat pendaftaran calon Ketum Golkar ditutup, Bambang Soesatyo menyatakan mengundurkan diri. Airlangga akhirnya terpilih sebagai Ketum Golkar.
Masa jabatan Airlangga sebagai Ketum Golkar sebetulnya baru berakhir pada Desember 2024 bertepatan dengan Munas Golkar. Namun, dia memilih mundur sebelum masa jabatan selesai.
Pada 2016, Airlangga ditunjuk menjadi Menteri Perindustrian (Menperin) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menggantikan Saleh Husin. Airlangga menjabat Menperin hingga 2019. Pada peride kedua pemerintahan Jokowi, Airlangga diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Dia dilantik pada 23 Oktober 2019.
Airlangga Muda
Airlangga lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962 dari pasangan Hartarto Sastrosoenarto–R.Hartini Soekardi. Sejak SMA, Airlangga aktif berorganisasi. Dia pernah menjadi Ketua OSIS.
Setelah lulus SMA, Airlangga melanjutkan kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengambil Jurusan Teknik Mesin di Fakultas Teknik. Selama kuliah di UGM, Airlangga aktif berorganisasi.
Dia pernah menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Airlangga lulus dari UGM pada tahun 1987. Setelah lulus, dia melanjutkan program S2 di Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, program Master of Business Administration (MBA), Monash University Australia. Kemudian, dia menuntut ilmu di Melbourne Bussiness School University of Melbourne.
Sebelum terjun ke dunia politik, Airlangga merupakan pengusaha sukses. Dia memiliki banyak bisnis dengan berbagai perusahaan. Di antaranya, PT. Graha Curah Niaga yang bergerak di bidang agraria (pupuk), di PT. Jakarta Prime Crane, PT. Bisma Narendra, dan Komisaris PT. Sorini Corporation Tbk.