Airlangga Boyong 34 DPD Golkar Ketemu Jokowi, Ini Tanggapan Bambang Soesatyo
Menurut Airlangga, pertemuan itu hanya silaturahmi antara Partai Golkar dengan Jokowi selaku presiden terpilih. Tak ada pembahasan soal jatah menteri dari Golkar. Pembahasan terkait kursi menteri akan dibahas dalam forum yang berbeda.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memboyong DPD tingkat I Golkar bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Setidaknya ada 34 DPD yang bawa Airlangga untuk bertemu Jokowi.
Menanggapi hal itu, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar sekaligus rival Airlangga dalam bursa calon Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menanggapi santai kejadian tersebut. Menurutnya wajar jika Airlangga membawa DPD bertemu Jokowi.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Saya kira itu hal wajar dan memang harus dilakukan justru kalau tidak dilakukan malah jadi pertanyaan," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).
Bamsoet juga tidak menganggap itu sebagai manuver yang dilakukan Airlangga untuk maju dalam bursa calon ketua umum. Baginya yang dilakukan Airlangga hanya untuk membuat para DPD bangga.
"Menurut saya hal yang wajar dan memang harus tugas ketum membawa ketua-ketua daerah ini menghadap presiden karena bagi temen-daerah suatu kebanggaan bahwa apa yang mereka perjuangkan dan ditemukan oleh orang yang mereka perjuangkan dalam pilpres," ungkapnya.
Dia pun yakin yang dilakukan Menteri Perindustrian tidak ada hubungannya dengan pencalonan ketua umum. Kata Bamsoet, ini murni hanya untuk kepentingan DPD saja.
"Enggak-enggak ada kaitannya menurut saya ini tidak ada kaitannya karena ini kan soal kewajiban seorang ketum dalam membuat bangga para pimpinan DPD," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memboyong 34 Ketua DPD tingkat I Partai Golkar bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor, Senin (1/7). Airlangga membantah pertemuan tertutup tersebut juga membahas hal politik.
Menurut Airlangga, pertemuan itu hanya silaturahmi antara Partai Golkar dengan Jokowi selaku presiden terpilih. Tak ada pembahasan soal jatah menteri dari Golkar. Pembahasan terkait kursi menteri akan dibahas dalam forum yang berbeda.
"Terkait dengan kementerian nanti akan dibahas lagi dalam forum yang tersendiri. Karena forum siang hari ini lebih kepada silaturahmi dan kami mengucapkan selamat kepada Bapak Presiden," kata Airlangga usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Senin (1/7).
Baca juga:
Bamsoet Duga Ada Ancaman di Balik Pencabutan Dukungan Golkar DKI
DPD II Maluku Tenggara dan Riau Dukung Bambang Soesatyo Jadi Ketum Golkar
Jokowi Disebut Beri Sinyal Dukung Airlangga Kembali Pimpin Golkar
Ormas MKGR Isyaratkan Dukung Airlangga jadi Ketum di Munas Golkar
Dedi Mulyadi Sebut Jokowi Mewanti-Wanti Golkar Jangan Terpecah
Alasan Airlangga Boyong 34 Ketua DPD I Golkar Temui Jokowi