Airlangga Perintahkan Dedi Mulyadi & TGB Menangkan Golkar di Jawa Barat
Airlangga sengaja memperkenalkan TGB kepada para pengurus Golkar di Jawa Barat. Sekaligus Airlangga meyakinkan bahwa mantan kader Demokrat ini sudah menjadi bagian dari partai berlambang beringin.
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto memasang target tinggi perolehan suara untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) di Jawa Barat. Ia meminta Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi bekerjasama dengan Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar, M. Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang) untuk merealisasikannya.
Hal itu disampaikan Airlangga saat menggelar pertemuan di kediamannya, di Jalan Otista, Kota Sukabumi, Sabtu (19/1). Tampak hadir pula sejumlah pengurus Golkar pusat dan daerah. Diantaranya, Ketua DPP Golkar Bidang Politik, Yahya Zaini, Sekjend Golkar Lodewijk Freidrich Paulus dan wakil Sekjen Golkar Budi Setiawan.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan pertemuan Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar berlangsung? Hal tersebut dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni Singgih Januratmoko dan sejumlah petinggi Golkar Jabar di Kota Bandung pada Jumat (2/8) malam.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Pak Dedi (Mulyadi) sebagai komandan Jawa Barat harus menang. Target saya Golkar nomor satu. Pak TGB (Tuan Guru Bajang) harus kerja all out. Jawa barat harus bisa kita pegang Tidak boleh mundur, ngalah takut dan tetap militan," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia sengaja memperkenalkan TGB kepada para pengurus Golkar di Jawa Barat. Sekaligus Airlangga meyakinkan bahwa mantan kader Demokrat ini sudah menjadi bagian dari partai berlambang beringin.
"Sengaja saya ajak, untuk memperkenalkan TGB sebagai bagian dari partai Golkar. Beliau akan menaikan elektabilitas dan berkomitmen memenangkan Golkar dan Pilpres di Pemilu 2019," terangnya.
Ditemui usai acara, TGB sendiri menyatakan bahwa ia sudah menyiapkam strategi dan mengkosolidasikan seluruh potensi untuk menjangkau seluruh konstituen yang potensial.
"Untuk mendukung pertama partai Golkar yang kedua untuk pak Jokowi-Maruf. Ya dua duanya jalan, kita sinergikan. Kita tahu jabar secara tradisional memiliki pemahaman keagamaan yang moderat sebagaimana yang diusung oleh partai golkar," terangnya.
Disinggung mengenai kegiatan Jokowi dan Maruf Amin di sejumlah daerah di Jabar pada akhir pekan ini adalah bagian dari strategi pemenangan, TGB memilih menjawab secara normatif.
"Pada akhirnya dalam satu alur semua," ucapnya singkat.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku siap menjalankan perintah ketua umumnya untuk berkolaborasi dengan TGB yang notabene kader baru. Ia menyatakan bahwa peran dari mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dimaksimalkan menyasar kelompok religius.
"Kan ada basis religius jabar yang ditandai dengan banyaknya kelompok santri. Nah pak TGB memiliki tugas untuk berkomunikasi dengan pimpinan pimpinan pondok pesantren, tokoh tokoh agama kemudian juga alumni alumni di jabar yang memiliki almamater yang sama dengan Pak TGB," terangnya.
Ia menyatakan, TGB secara tidak langsung merepresentasikan Golkar dengan aspek religius. Hal ini menambah citra baru partai yang selama ini dikenal dengan kekaryaan.
"Minimal golkar ada brand baru, partai yang memiliki kekuatan religius kultur yang direpreasntasikan oleh TGB. Bahwa di Golkar ada yang pinter ngaji, ada yang hapal quran," kata Dedi.
Pria yang akrab disapa Demul ini pun meyakini bahwa TGB tidak akan kesulitan dalam beradaptasi dengan kultur baru di Partai Golkar. Pihaknya pun tidak akan menuntut hal lain selain memperlihatkan dengan kerja dan karyanya.
"Pokoknya harus sering turun ke masyarakat. Pak TGB difokuskan di Sukabumi, Bogor dan Wilayah tasik yang kental dengan warna hijau (partai religius)," tukasnya.
Konsentrasi pileg dan pilpres pun ia yakin bisa berjalan bersamaan. Konsepnya memadukan kedua aspek itu saat kampanye. Penjelasannya rasionalisasi makna karya dan kekaryaan yang diperlihatkan joko widodo dalam pembangunan di Jawa Barat.
Baca juga:
Airlangga Targetkan Golkar Menang di Jabar Selatan
Prabowo Hendak Naikan Tax Ratio, eks Bupati Bilang 'Hanya Membebani Rakyat'
TKN: Ma'ruf Kiai Hebat Bicara pada Waktunya, Kubu Sebelah Bicara Muter-Muter
TKN Nilai Paparan Ma'ruf Soal Penanggulangan Terorisme Konkret, Prabowo Gagal Paham
Airlangga: Penegak Hukum Berafiliasi dengan Parpol Tak Masalah Asal Profesional