Akankah konflik Golkar lahirkan partai baru?
Setiap kali ada kader yang merasa tidak sejalan, ada saja yang keluar dan mendirikan partai baru.
Golkar, partai berlambang pohon beringin ini sepertinya tidak pernah lepas dari konflik yang ujung ujungnya membentuk partai baru. Bahkan para pengamat politik seakan sudah hafal setiap kali Golkar mengalami konflik beberapa kader yang sudah tidak sejalan lagi memilih keluar untuk kemudian mendirikan partai baru.
Setidaknya ada empat partai yang merupakan pecahan dari Golkar, di antaranya ada Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Hati Nurani Rakyat (Hanura),Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Nasional Demokrasi (NasDem). PKPI merupakan pecahan partai Golkar pertama yang berdiri pada 15 Januari 1999 dengan ketua umum Edi Sudrajat, disusul Hanura yang hengkang dari Golkar pada 14 November 2006 yang diketuai oleh Wiranto.
Sama halnya dengan PKPI dan Hanura, Prabowo Subianto turut hengkang dari partai berlambang pohon beringin tersebut pada tahun 2008 kemudian mendirikan partai Gerindra. Lagi, konflik Golkar menimbulkan perpecahan sehingga melahirkan partai baru, sebut saja Surya Paloh hengkang dari Golkar pada tahun 2011 lalu membentuk partai baru bernama NasDem.
Dan sekarang kejadian terulang kembali, Golkar mengalami konflik dengan terjadinya dualisme kepemimpinan antara Aburizal Bakrie alias Ical dan Agung Laksono. Peluang hadirnya partai baru pun sepertinya tidak terhindarkan lagi. Pengamat politik Universitas Airlangga, Sukowidodo melihat adanya kemungkinan lahirnya partai baru dari konflik partai berlambang pohon beringin tersebut. Lantaran hingga saat ini Golkar masih berpolemik dualisme kepemimpinan antara Abu Rizal Bakrie dan Agung Laksono.
"Saya rasa kemungkinan itu pasti ada, namun seberapa besarnya saya tidak bisa prediksi," ujar Widodo, Sabtu (23/1).
Meski dia menyebutkan kemungkinan adanya partai baru akibat konflik Golkar, tidak menutup kemungkinan lain Golkar akan tetap eksis meski konsekuensinya ditinggal oleh para kadernya. Hal ini lantaran Golkar dinilai belum bisa menampung aspirasi para kadernya sehingga memilih untuk berpaling ke partai yang sejalan dengan visi misi para kader mereka.
"Golkar bisa tetap ada tapi anggota (kader) pindah ke partai lain" imbuhnya.
Lanjutnya, perpecahan yang terjadi di Golkar tidak sepenuhnya bersumber dari internal, faktor eksternal menurut Widodo juga berperan adanya konflik yang sudah hampir satu tahun lebih itu. Dia menggambarkan ketidakmampuan Golkar dalam mengakomodasi kepentingan partai khususnya kader menjadi celah bagi pihak eksternal mengambil keuntungan dengan hadir sebagai wadah aspirasi kader Golkar.
"Di situlah peran eksternal dalam hal ini partai lain hadir yang kebetulan sejalan dengan kader Golkar yang merasa tidak sejalan lagi dengan Golkar," jelasnya.
Namun segala kemungkinan soal masa depan Golkar dia mengatakan semua tergantung aktor di dalamnya. Jika Golkar ingin tetap utuh menurutnya baik kedua belah pihak sudah seharusnya meredam ego masing masing dan lebih melihat kepentingan partai ketimbang gengsi.
Baca juga:
Jika lengser dari kursi Ketum, Ical beri sinyal jadi wantim Golkar
Agar Golkar islah, Yasonna sarankan Agung berdamai dengan Ical
Jika Munaslub digelar, Ical janji tak maju lagi jadi ketua umum
Hadir atas izin presiden, Luhut optimis masalah Golkar cepat selesai
Idrus Marham ingin jadikan rapimnas wadah konsolidasi Golkar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.