Aksi Golkar kubu Agung kuasai fraksi hingga copot loyalis Ical
Momen sidang paripurna langsung dimanfaatkan kubu Agung untuk menunjukkan eksistensi mereka di DPR.
Partai Golkar kubu Agung Laksono langsung tancap gas saat masa reses DPR berakhir. Sidang paripurna pembukaan masa sidang ketiga tahun 2014-2015 langsung dimanfaatkan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
Apalagi, kubu Agung sudah mendapatkan Surat Keputusan dari Menkum HAM yang mengesahkan kepengurusan hasil Munas Ancol.
Selain mengklaim sebagai kepengurusan yang sah, kubu Agung juga mulai mengambil alih kendali di Fraksi Golkar di DPR. Mereka sudah menyiapkan personel dan akan segera mengganti para pimpinan alat kelengkapan dewan yang merupakan loyalis Ical.
Apa saja aksi Golkar kubu Agung di DPR sepanjang Senin (23/3) kemarin? Berikut rangkumannya:
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
Minta pimpinan DPR baca surat pergantian fraksi
Setelah masa reses selesai, DPR kembali memasuki masa sidang III. Sidang paripurna ini di buka dengan membahas sejumlah agenda, di antaranya pergantian antar waktu (PAW) anggota dewan.
Setelah agenda PAW, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin rapat paripurna membacakan sejumlah agenda rapat. Di tengah pidatonya, Sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Agung Laksono, Fayakhun Andriadi melakukan interupsi karena surat pergantian fraksi partainya tak dibacakan dalam paripurna.
"Pimpinan saya punya surat pergantian fraksi. Mohon dibacakan," kata Fayakhun dalam interupsinya, Senin (23/3).
Menanggapi interupsi tersebut, Fahri Hamzah tidak menerima keinginan Fayakhun itu. Sebab, kata Fahri, pimpinan DPR belum mendapatkan surat pergantian fraksi Partai Golkar. Namun, Fayakhun bersikeras tetap melakukan interupsi untuk memaksa pimpinan paripurna membacakan surat pergantian fraksi.
"Tolong pimpinan dibacakan. Saya punya tanda terimanya," kata Fayakhun.
Namun, lagi-lagi Fahri tak bisa membacakan surat pergantian fraksi itu. "Nanti saja. Nanti diproses dulu," kata Fahri.
Setelah kejadian ini, paripurna pun kembali dilanjutkan dengan agenda pidato dari Ketua DPR Setya Novanto.
Umumkan perombakan fraksi
Ketua Fraksi Golkar kubu Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita membacakan surat pergantian posisi di Fraksi Golkar DPR saat melakukan interupsi di rapat paripurna DPR. Agus mengumumkan dirinya sudah ditetapkan sebagai ketua Fraksi Golkar di DPR yang baru dengan Sekretaris Fraksi Fayakhun Indradi.
"Atas surat ini saya selaku ketua Fraksi Golkar siap bekerjasama dengan fraksi-fraksi lainnya dan saya berharap semua pihak menghormati keputusan pemerintah yang telah menetapkan kami sebagai pengurus yang sah," kata Agus dalam interupsinya di sidang paripurna DPR, Jakarta, Senin (23/3).
Selain itu, dalam interupsinya, Agus menegaskan segala kegiatan Fraksi Golkar di DPR hanya sah apabila mendapatkan persetujuan ketua Fraksi Golkar kubu Agung Laksono.
"Seluruh kegiatan hanya berlaku apabila ditandatangani oleh ketua fraksi yang sah," tegas Agus.
Sontak saja, interupsi Agus tersebut membuat riuh ruangan paripurna. Ada yang tepuk tangan ada pula yang mencibir.
Menanggapi interupsi tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin rapat paripurna mengatakan, surat pergantian fraksi belum dapat diproses karena baru diterima saat paripurna sudah dimulai.
"Saya koreksi dulu pak, surat dari Pak Agus baru masuk setelah paripurna. Jadi mohon sabar karena ada mekanisme. Karena ada tatib Pak jadi mohon maaf kami tak bisa membacakan surat bapak," kata Fahri.
Copot loyalis Ical dari pimpinan komisi
Berbekal surat pengesahan dari Kemenkum HAM, Partai Golkar kubu Agung Laksono sudah melakukan perombakan pimpinan fraksi di parlemen. Agus Gumiwang sudah mendeklarasikan diri sebagai Ketua Fraksi Golkar yang baru dalam rapat paripurna pembukaan masa sidang DPR hari ini.
Setelah paripurna, Agus mengumpulkan 16 anggota dewan yang terdiri dari loyalis Agung Laksono maupun loyalis Aburizal Bakrie untuk diplot sebagai pimpinan komisi maupun alat kelengkapan dewan.
Namun, dia enggan membeberkan di mana saja keenam belas orang tersebut akan ditempatkan.
"Saya belum dapat informasikan mereka ini akan ditempatkan di komisi dan AKD mana saja. Tapi segera mungkin saya akan serahkan nama-nama ini ke pimpinan DPR untuk disahkan," kata Agus saat menggelar konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/3).
Berikut keenam belas calon pimpinan komisi dan AKD fraksi partai Golkar.
1. Meutya Hafid
2. Agun Gunanjar Sudarsa
3. Charles Mesakh
4. Dave Laksono
5. Gede Sumarjaya
6. Fayakhun Andriadi
7. Eni Saragih
8. Budi Priyanto
9. Airlangga Hartarto
10. Andi Rio Idris Padjalangi
11. Mujib Rohmat
12. Aditya Muha
13. Sarmuji
14. Gatot Sudjito
15. Bowo Sidik Pangarso
16. Boby Adhityo Rizaldi
Agung Laksono makin pede garap Pilkada 2015
Ketua Umum DPP Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono merasa kubunya yang paling berhak memilih calon kepala daerah di pilkada serentak 2015. Menurut dia, Surat Keputusan (SK) Kemenkum HAM menjadi pijakannya untuk memutuskan kepala daerah.
"Atas SK (Surat Keputusan) ini, segala kebijakan di bawah kendali kepemimpinan kami. Tidak ada lagi kevakuman dalam kebijakan strategis partai," kata Agung saat jumpa pers di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat (23/3).
Agung juga akan segera melakukan konsolidasi organisasi dengan menyelenggarakan musyawarah daerah dengan mekanisme dari bawah ke atas. Agung menggarisbawahi tidak perlu lagi mempersoalkan perseteruan dengan kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan mengajak seluruh kader untuk bersatu.
"Kami tidak henti-hentinya mengajak seluruh kader partai di pusat maupun di fraksi, untuk membangun kembali Golkar menuju kejayaan partai. Tidak perlu lagi melihat masa lalu," tutur dia.