Aksi walk out SBY membuat seolah kubu Jokowi tidak fair
Karding juga menjelaskan, saat acara tersebut memang ada kesepakatan dengan KPU bersama dengan paslon bahwa tidak boleh membawa atribut. Para relawan yang membawa atribut menurut dia berada di lokasi berbeda. Dan bentuk spontanitas para pendukung dari masing-masing paslon.
Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding menanggapi sikap walk out Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari deklarasi kampanye damai di Monas pada Minggu (23/9). Karding menjelaskan, teriakan-teriakan menyatakan dukungan kepada Jokowi tidak perlu dipermasalahkan. Sebab teriakan tersebut menurutnya adalah bentuk dukungan dan semangat.
"Sama sekali tidak menyangkut pribadi atau kelemahan-kelemahan dari Pak SBY. Itu yang saya pahami. Sehingga menurut saya tidak ada masalah," kata Karding ketika dihubungi di Jakarta, Senin (24/9).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Karding juga menjelaskan, saat acara tersebut memang ada kesepakatan dengan KPU bersama dengan paslon bahwa tidak boleh membawa atribut. Para relawan yang membawa atribut menurut dia berada di lokasi berbeda. Dan bentuk spontanitas para pendukung dari masing-masing paslon.
"Sehingga menurut saya tidak bijak juga kalau isu ini kemudian menimpakan kesalahan kepada seakan akan membangun persepsi publik kubu Jokowi tidak fair," ungkap Karding.
Diketahui, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih walk out saat menghadiri kampanye damai di Monas, Minggu (23/9). Gara-garanya, maraknya atribut kampanye dan teriakan relawan Projo, pendukung Jokowi saat SBY dan rombongan melintas menggunakan golf car.
Aksi Projo di acara kampanye damai itupun mengundang reaksi dari sejumlah kader Demokrat. Wasekjen Demokrat Andi Arief salah satunya. Dia menuntut agar Projo meminta maaf.
"Projo jangan seenak udel, aturan dibuat bukan untuk sakkarepe dewe. Nanti kader Demokrat seluruh Indonesia marah melihat kalian memperlakukan simbol Partai Demokrat. Jangan hitung keberanian anda, kalkulasi juga kenekatan orang lain," tulis Andi di Twitternya yang telah mempersilakan merdeka.com mengutipnya.
Baca juga:
Prabowo sempat tanya Sandiaga: Pak SBY dimana ya?
Prabowo soal walk out: SBY penuh perhitungan, teliti dan tertib
Teriakan 'Bang dukung Jokowi' bikin SBY walk out
SBY walk out, Sandiaga juga mengaku diprovokasi pendukung Jokowi
Kesaksian Sekjen PAN dengar yel-yel Projo yang bikin SBY walk out
SBY walk out kampanye damai, PSI maklum 'Dia berhak marah dan kecewa'