Alasan Fadli Zon Tetap Kritisi Pemerintah Meski Gerindra Masuk Kabinet Jokowi
Fadli Zon ingin parlemen tetap berjalan sesuai fungsinya.
Ketua MPR Bambang Soesatyo memuji politikus Partai Gerindra Fadli Zon karena tetap bersuara mengkritisi pemerintah meski partainya kini berada di dalam lingkaran kabinet. Fadli Zon ingin parlemen tetap berjalan sesuai fungsinya.
Menurutnya, ada kesalahan dalam praktik demokrasi dalam politik. Sebab, ada anggapan bila tidak menguasai DPR, pemerintahan akan terganggu.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.
-
Bagaimana Dahlan Djambek terlibat dalam PRRI? Pembentukan PRRI di Sumatera Barat karena tidak puas dengan kinerja pemerintah Orde Lama.Dahlan bergabung dengan PRRI bersama tokoh-tokoh besar lainnya seperti Syafruddin Prawiranegara, Soemitro Djojohadikoesoemo, Ahmad Husein, dan Maludin Simbolon.
-
Apa peran Rizki Natakusumah di DPR? Setelah menikahi Beby Tsabina, Rizki Natakusumah semakin menjadi pusat perhatian publik, terutama saat melaksanakan tugasnya sebagai anggota DPR RI.
-
Apa posisi Said Abdullah di DPR RI? Dengan perolehan suara sebanyak itu, Said yang kini masih duduk sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu berhasil kembali mengamankan kursinya di Senayan untuk kali kelima berturut-turut.
-
Kapan Rizki Natakusumah menjabat sebagai anggota DPR RI? Rizki telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 1 Oktober 2019, dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan legislatif.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
"Jadi legislatif yang berfungsi dengan maksimal sebetulnya secara fungsional adalah DPR, tetapi karena praktik-praktik menurut saya, parlementarian karena orang tuh takut karena ada suatu anggapan kalau tidak menguasai di DPR, pemerintahnya akan terganggu ini adalah satu kesalahan berpikir di awal," katanya dalam diskusi '#ReformasiDikorupsi #MosiTidakPercaya Di Mana Partai Politik Kita? Kamis (22/10).
Dia melihat, yang diterapkan di Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial, bukan parlementer. Ketakutan ada di setiap pemerintahan. Sehingga berusaha merangkul partai politik sebanyak banyaknya dan berkoalisi.
"Jadi nanti tidak diganggu, jadi di anggap DPR tukang ganggu apa gimana. Jadi menurut saya pemahaman kita terhadap demokrasi itu masih elementer, apalagi dalam praktiknya," ucapnya.
"Sehingga akhirnya ada suatu upaya melakukan occupied political party, ini refleksinya termasuk berkoalisi, menarik di eksekutif di dalam koalisi, kemudian di lebarkan di legislatif," kata Anggota DPR tersebut.
Menurutnya, berbahaya bagi demokrasi jika anggota DPR tidak bersuara. Dia mengingat perkataan Presiden RI ke-5 sekaligus Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang tidak pernah menyebut kata koalisi, tapi kerja sama.
"Inget dulu Bu Mega tidak mau menyebut kata koalisi, selalu menyebut kerja sama. Tetapi sekarang sudah menjadi sebuah kata yang sangat umum, berkoalisi," ucapnya.
Baca juga:
Fadli Zon: Ketika Disumpah Jadi Anggota DPR, Kita Perjuangkan Rakyat
Ketua MPR Puji Fadli Zon Tetap Kritis Meski Gerindra Gabung Pemerintahan Jokowi
Viral Video Puluhan Orang Diduga Pendemo Dijemur, Fadli Zon: Itu Pelanggaran HAM
Fadli Zon Minta Maaf Tak Bisa Cegah UU Cipta Kerja
Ini Koran PKI Harian Rakyat, Lihat Isi Beritanya Usai Tragedi G30S Terjadi
HKTI Nilai Pertanian Topang Ekonomi Selama Pandemi Tapi Kondisi Petani Memprihatinkan