Alasan PDIP Absen Tiga Pilkada di Sumatera Barat
Mantan anggota DPR ini menambahkan, terkait pembatalan ikut Pilgub Sumbar, DPD Sumbar masih menunggu kepastian DPP PDIP apakah jadi batal atau tidak.
PDI Perjuangan (PDIP) absen di 8 daerah dalam Pilkada Serentak 2020. Salah satunya di tiga wilayah Sumatera Barat. Ketua DPD PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman mengungkapkan, alasan partainya absen di wilayah itu karena tidak punya kursi di DPRD.
"Saya hanya berwenang menjawab terkait Sumatera Barat. Dari 13 Kabupaten/kota yang laksanakan Pilkada, ada 3 Kabupaten/kota yang PDI Perjuangan tidak memiliki kursi yaitu Agam, Solok Selatan, Bukittinggi," kata Alex kepada merdeka.com, Selasa (15/9).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Dengan begitu, partai banteng tidak mengusung paslon di sejumlah wilayah tersebut. Alex bilang, partainya hanya mendukung paslon yang diusung partai lain di 3 wilayah Kabupaten/kota di daerah Sumbar tersebut. "Sehingga kami tidak mengusung tetapi mendukung pasangan calon," ucapnya.
Mantan anggota DPR ini menambahkan, terkait pembatalan ikut Pilgub Sumbar, DPD Sumbar masih menunggu kepastian DPP PDIP apakah jadi batal atau tidak.
"Terkait Pilgub Sumbar, setelah batal mengusung maka sementara kami DPD PDI Perjuangan Sumbar bersikap untuk tidak mendukung pasangan manapun sembari menunggu keputusan dan instruksi lebih lanjut dari DPP Partai," tandasnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengklarifikasi data Komisi Pemilihan Umum (KPU), soal absensi partainya di Pilkada 2020. Menurutnya, PDIP bukan absen di 14 melainkan hanya 8 daerah.
"Kita hanya absen di 8 daerah," katanya dalam siaran pers diterima.
Dia merinci, delapan daerah tersebut adalah Kota Cilegon, Kota Poso, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Maros, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Agam, dan Kota Bukit Tinggi.
"Absennya PDIP di sejumlah daerah itu adalah hal yang biasa, di tiap daerah, ada kondisi dan situasi yang mempengaruhi," jelasnya.
Semisal di Kota Cilegon, Banten, lanjut Hasto, PDIP hanya memiliki 4 kursi DPRD sehingga tak mengusung calon sendiri. Selain Cilegon, Di Poso, PDIP juga hanya memiliki 3 kursi DPRD, dan kasusnya hampir sama seperti Cilegon.
"Meski tak punya kursi, PDIP berusaha membangun kerja sama dengan parpol lain, PDIP belum memenuhi syarat. Tapi PDIP akan menyerahkan dukungan kepada pasangan calon yang paling memiliki karakter ideologi Pancasila," tutupnya.
(mdk/ray)