Alumni 212 minta AHY tak jadi Cawapres, Demokrat serahkan ke Prabowo
Alumni 212 minta AHY tak jadi Cawapres, Demokrat serahkan ke Prabowo. Demokrat juga tak terganggu dengan adanya usulan itjima ulama GNPF yang mengusulkan Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai Cawapres Prabowo.
Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) meminta Demokrat tidak menyodorkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo Subianto. Diketahui, alumni 212 memang dekat dengan kubu Gerindra, PKS dan PAN.
Menanggapi itu, Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan menghormati hal tersebut. Demokrat menyerahkan sepenuhnya ke Prabowo untuk memilih calon pendampingnya di Pilpres 2019.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Kita menghormati semua pikiran dan pandangan ini sangat demokratis, tetapi kita juga percaya betul dan karena itu sikap Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Capres Prabowo. Jadi biarkan dia yang mengambil keputusan," katanya saat ditemui di Cafe Mandailing, kawasan Jakarta Selatan, Minggu (5/8).
Demokrat juga tak terganggu dengan adanya usulan itjima ulama GNPF yang mengusulkan Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai Cawapres Prabowo.
"Bagaimana mungkin mengganggu, karena itu keputusan ada di tangan Pak Prabowo," ujar Hinca.
Adapun nama cawapres Prabowo yang disebut sebut ialah Ustadz Abdul Somad, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Demokrat pun tak mengintervensi Prabowo untuk meminang AHY.
"Yang paling tahu Pak Prabowo paling tidak kalau anda tanyakan di Demokrat atau nama nama yang sudah beredar itu biarkanlah Pak Prabowo yang mengambil sikap dan keputusannya," tandas Hinca.
Sebelumnya, Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin mempersilakan Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Keumatan yakni Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Berkarya yang mengusung calon presiden 2019 Prabowo Subianto. Namun PA 212 memberi syarat mereka tak boleh mengajukan AHY sebagai cawapres Prabowo.
"Bergabung, tapi dengan catatan tidak mengubah hasil Ijtima Ulama. Dikarenakan juga AHY posisinya sama dengan Prabowo Subianto, sama-sama berlatar belakang militer dan memang elektabilitas AHY pun tak bisa membantu," ucap Novel saat dihubungi wartawan, Sabtu (4/8).
Baca juga:
Pekan depan, PAN tentukan arah koalisi di Pilpres 2019
Ketum PAN soal dukung Prabowo atau Jokowi: Tunggu saja di rakernas
Tak pilih cawapres hasil Ijtima, Gerindra akan konsultasi ke ulama
AHY santai namanya tak masuk rekomendasi Ijtima Ulama
AHY: Prabowo pemimpin tegas dan hebat, semoga beliau sukses
Prabowo: Saya capek, kalian capek, demi rakyat harus semangat