Punya Grup WA Alumni KIM, Pratikno Beri Bocoran Tipis Isi Percakapan dengan Eks Menteri Jokowi
Pratikno adalah menteri di era Jokowi yang kini menjabat dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM), Pratikno, mengungkapkan masih menjalin komunikasi dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. Setelah masa jabatannya berakhir di era Jokowi, Pratikno kembali dipercaya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Ya tentu saja (komunikasi dengan Jokowi)," ucap Pratikno kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Selasa (22/10).
Pratikno juga menceritakan para mantan menteri KIM di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf memiliki grup WhatsApp (WA) yang aktif. Dalam grup tersebut, mereka sering berkomunikasi dan bercanda satu sama lain.
"Kita punya grup WhatsApp, namanya kabinet Indonesia Maju, pun kita pertahankan, tinggal ditambahi alumni KIM. Ya lucu-lucuan aja (di grup itu)," tambahnya.
Meskipun Pratikno enggan mengungkapkan isi percakapan di grup WhatsApp tersebut, ia mengaku hubungan persaudaraan di antara mantan menteri tetap terjalin meskipun mereka sudah pensiun.
"Banyak contohnya, pokoknya kita persaudaraan di antara kabinet KIM tetap jalan terus," katanya.
Setelah berakhirnya pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2024, Jokowi kembali ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Sebanyak 17 mantan menteri Jokowi juga kembali menjabat di kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pratikno Bergabung dalam Kabinet Prabowo
Sebelumnya, tPresiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Pratikno sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Pengumuman penunjukan ini disampaikan oleh Prabowo setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Istana Negara pada malam Minggu, 20 Oktober 2024.
Pratikno, yang memiliki latar belakang kuat dalam dunia akademik dan pemerintahan. Sebelum memasuki dunia politik nasional, Pratikno pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah diangkat menjadi Guru Besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM pada tahun 2010. Pratikno lahir di Bojonegoro pada 13 Februari 1962 dan kemudian pindah ke Yogyakarta untuk mengejar pendidikan di bidang politik dan pemerintahan di UGM pada tahun 1986.
Ia juga melanjutkan studi di University of Birmingham, Inggris, dan meraih gelar M.Soc.Sc. dalam bidang Development Administration pada tahun 1991. Jejak akademis Pratikno tidak berhenti di situ, karena ia melanjutkan pendidikan doktoralnya di Flinders University of South Australia dengan fokus pada Asian Studies.\
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas, Pratikno kini dihadapkan pada tantangan besar sebagai Menko Bidang Kemasyarakatan. Tugas ini menuntutnya untuk membantu menyelesaikan berbagai isu sosial yang kompleks yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.
Orang Dekat Jokowi di Kabinet Prabowo
Prof. Pratikno, M.Soc.Sc. dilantik sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada bulan Maret 2012. Sebelumnya, pada tahun 2010, beliau diangkat menjadi Guru Besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Pada pemilihan presiden 2009, Pratikno mendapatkan kepercayaan dari KPU untuk menjadi salah satu moderator dalam debat calon presiden dan juga terlibat sebagai anggota tim seleksi KPU dan Bawaslu.
Dalam perjalanan karir akademiknya, Pratikno aktif melakukan penelitian dan menulis artikel di bidang politik lokal serta jaringan pemerintahan. Ia juga sering diundang sebagai pembicara dalam workshop menjelang pemilu dan pilkada. Selama kampanye Pilpres 2014, Pratikno dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Joko Widodo. Dalam pemerintahan Jokowi, ia menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019, dan kembali menjabat pada periode 23 Oktober 2019 hingga 2024. Pratikno juga terlibat dalam Tim 3 yang terdiri dari pengamat politik, termasuk Andrinof Chaniago dari UI dan Cornelis Lay dari UGM. Salah satu tanggung jawab Tim 3 adalah menyusun arsitektur kabinet dan lembaga kepresidenan yang dirancang oleh Tim Transisi yang dipimpin oleh Andi Widjajanto.