Analisis: Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar?
"Kalau presiden maunya prioritas satu dukungnya ke Ganjar kali ya. Tapikan kalau Ganjar sendiri terlalu frontal. Jadi dibawa juga Pak Prabowo yang juga salah satu yang direkomendasikan oleh Pak Jokowi pasti," ujar Hasan saat berbincang dengan merdeka.com Jumat (10/3).
Keringat membanjiri wajahnya. Prabowo Subianto tetap semangat menyusuri jalan sempit. Penuh sesak orang.
Prabowo diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Pasar Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Jokowi membeli baju koko sambil membagikan sejumlah bantuan ke pedagang. Prabowo membeli sebuah peci hitam seharga Rp150 ribu.
Sebelumnya, Jokowi mengajak Prabowo dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meninjau panen raya di persawahan, Kebumen.
Momen mesra Ganjar dan Prabowo pun viral. Spekulasi bermunculan. Pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi menilai, momen tersebut menunjukkan Jokowi mendukung Prabowo dan Ganjar maju di Pemilu 2024.
"Kalau presiden maunya prioritas satu dukungnya ke Ganjar kali ya. Tapikan kalau Ganjar sendiri terlalu frontal. Jadi dibawa juga Pak Prabowo yang juga salah satu yang direkomendasikan oleh Pak Jokowi pasti," ujar Hasan saat berbincang dengan merdeka.com Jumat (10/3).
©2023 twitter/ganjar parnowo
Hasbi enggan berspekulasi tentang keinginan Jokowi menduetkan Prabowo dan Ganjar di Pemilu 2024. Menurut dia, yang jelas Jokowi ingin Prabowo dan Ganjar maju di pemilu tahun depan.
Hanya saja, Hasan Nasbi melihat, tak mungkin terjadi duet Ganjar capres dan Prabowo cawapresnya. enurut dia, lebih pas apabila Prabowo Capres sementara Ganjar sebagai Cawapres.
Hasan menjelaskan, hingga hari ini tiket capres untuk Ganjar Pranowo saja belum jelas. Sementara Prabowo, sudah memiliki tiket capres. Tinggal memilih cawapres saja.
"Kalau dari sisi elektabilitas, Ganjar hanya unggul dikit dari Pak Prabowo. Kalau dikejar serius, dengan Pak Prabowo keliling Indonesia seperti Ganjar yang lari pagi di seluruh provinsi, bisa menyalip Ganjar. Lalu dari sisi tiket, Pak Prabowo juga lebih pasti," ujar Hasan.
©2023 Merdeka.com
Hasan menganalisis, Prabowo adalah ketua umum partai politik. Ditambah, memiliki elektabilitas yang cukup untuk bertarung di Pemilu 2024. Terlebih, sudah mengantongi tiket capres dengan koalisi Gerindra-PKB. “Ini kesempatan, mungkin ini kesempatan emas Pak Prabowo bisa jadi presiden,” tegas dia.
Di sisi lain, kata Hasan, Ganjar masih pusing memikirkan tiket capres. Dia bahkan tak melihat, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan memberikan tiket capres PDIP kepada Ganjar Pranowo.
"Saya tanya, apa Ibu Mega sudah berikan nama tiket kepada Ganjar? Kan bukan Pak Jokowi yang berikan tiket capres. Tapi diberikan oleh parpol PDIP, di tangan ibu Mega. Saya enggak lihat Bu Mega beri kode dan tanda-tanda akan kasih tiket ke Ganjar," jelas dia.
Bicara data survei, Hasan menegaskan, memang saat ini Ganjar tertinggi dibandingkan Prabowo. Namun, tidak terpaut jauh ketimbang Ganjar Pranowo yang dianggapnya sudah mulai 'genit'.
Hasan juga tak setuju yang menganggap survei Prabowo Subianto turun. Menurut dia, setiap jelang pemilu, memang survei Prabowo berkisaran 25 persenan.
"Coba lihat Pak Prabowo ada enggak genit-genit di lapangan, ada enggak caper, joget-joget, lari pagi, nyapa orang. Dia diam saja sudah punya modal 25 sampai 28 persen," tegas Hasan lagi.
Menurut Hasan, begitu Prabowo mulai melakukan sosialisasi sebagai Capres, angkanya akan mendulang tinggi. Sehingga dia tak setuju analisa elektabilitas Prabowo sudah mulai turun dan sulit untuk naik lagi.
©2023 twitter/ganjar parnowo
Dia juga merasa, anggapan rakyat sudah bosan dengan Prabowo tidak berdasar. Sebab, faktanya dari tiap pemilu ke pemilu, angka perolehan Prabowo di atas 40 persen. Bahkan, ketika melawan Jokowi yang dianggap sangat kuat. "Begitu sudah definitif (Capres), pengalaman kita, 45 persen dan Ganjar enggak sekuat Pak Jokowi," tutur Hasan lagi.
Hasan menilai, lebih pas jika Prabowo-Ganjar di Pemilu 2024. Namun, apabila keduanya memang berpasangan. Dia melihat peluang Ganjar melawan dengan Prabowo juga sangat terbuka lebar. Tapi bicara tiket capres, Prabowo jauh lebih besar peluang maju ketimbang Ganjar.
"Kalau Ganjar jangankan mikir capres, mikir tiket saja pusing kan. Apalagi mikirin cawapres. Kalau menurut saya sekarang Pak Prabowo punya tiket, tinggal mikirin cawapres," katanya.
Berbeda dengan Hasa, Peneliti Saiful Mujani & Research Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, Ganjar lebih berpeluang menjadi capresnya ketimbang Prabowo. Alasannya, elektabilitas Ganjar sejauh ini lebih tinggi dari pada Prabowo.
"Jika pasangan ini terwujud, Ganjar memiliki peluang lebih besar untuk menjadi calon presiden. Pertama, pasangan Capres Cawapres diharapkan memenangkan Pilpres. Dibanding Prabowo, Ganjar lebih berpeluang mendatangkan kemenangan. Elektabilitas Ganjar sejauh ini lebih besar dibanding Prabowo," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/3).
Menurutnya, dukungan kepada Ganjar dalam dua tahun terakhir terus meningkat. Sementara, Prabowo cenderung menurun.
"Dalam dua tahun terakhir, dukungan publik pada Ganjar secara konsisten terus meningkat, sementara dukungan pada Prabowo cenderung menurun," terangnya.
Saidiman melanjutkan, dari sisi partai, PDIP masih lebih unggul dibanding Gerindra. Maka, PDIP sangat masuk akal jika mengusung kadernya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Sangat realistis jika partai terbesar mengusung kadernya menjadi Capres dibanding Cawapres," pungkasnya.
Prabowo Capres Harga Mati
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, Prabowo Subianto adalah calon presiden pada pemilihan umum 2024. Ini merespons isu Prabowo dinilai cocok berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
"Kami tegaskan Prabowo Subianto adalah calon presiden Partai Gerindra pada Pemilu 2024. Keputusan itu sudah ditegaskan saat Rapimnas Partai Gerindra," katanya di Jakarta, Jumat (10/3).
Dia mengungkapkan, isu Prabowo lebih cocok menjadi cawapres Ganjar Pranowo merupakan framing dari konsultan politik.
"Saya pikir itu adalah framing-framing yang dibuat konsultan-konsultan yang memadukan pak Prabowo dengan pak Ganjar. Sudah jelas di partai kami, partai Gerindra bahwa amanat Rapimnas mencalonkan pak Prabowo sebagai Calon Presiden bukan sebagai Wakil Presiden," ujarnya.
Untuk itu, Dasco meminta kepada seluruh partai berlambang burung garuda itu untuk terus berjuang menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden di Pemilu 2024 nanti.
"Segenap kader Partai Gerindra dimanapun anda berada tetap fokus pada perjuangan tetaplah pada tujuan akhir kita sesuai amanat rapimnas yaitu 2024 Prabowo Subianto adalah presiden," tandasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)