Anas tuding SBY pakai cara 'lama' untuk kembali pimpin Demokrat
Calon ketum yang disebut-sebut akan maju yaitu Marzuki Alie juga mendapat tekanan dari SBY.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingin kembali memimpin partai berlambang Mercy itu. Menurut Anas, SBY masih menggunakan cara 'lama' yaitu beralasan penyelamatan partai seperti pada Kongres Luar Biasa di Bali pada 2013 lalu.
"Pada saat KLB di Bali Pak SBY menyatakan hanya akan jadi Ketum Demokrat tidak lama. Sebentar saja. Hanya untuk keselamatan Demokrat yang tahun 2013 itu sudah persiapan menuju pileg 2014. Ada yang menyebut hanya akan jadi Ketum sampai selesai pileg 2014 saja. Untuk mengatasi situasi "darurat". #kisahkongres *abah," cuit akun Twitter @anasurbanigrum seperti dikutip merdeka.com, Selasa (6/1).
Anas melanjutkan, calon ketum yang disebut-sebut akan maju yaitu Marzuki Alie juga mendapat tekanan dari SBY. Anas menuding isu keselamatan dan situasi darurat partai pula yang digunakan SBY untuk menghentikan Marzuki Alie untuk maju.
"Dengan sebuah SMS panjang, beberapa poin, Pak SBY "menekan" agar Pak Marzuki mundur. #kisahkongres *abah," katanya.
"Gerakan penggalangan Pak Marzuki di Ancol lalu diubah dan disajikan sebagai dukungan kepada Pak SBY. #kisahkongres *abah," imbuhnya.
Anas pun mempertanyakan apakah SBY pantas menjadi ketua umum lagi. Apalagi, Anas menilai SBY telah melanggar janji.
"Bagi Pak SBY sendiri, jawabannya ada pada hati kecilnya. Jika mau jadi Ketum lagi, itulah bisikan hatinya. #kisahkongres *abah," ucapnya.
"Jadi yang paling tepat menjawab soal kepantasan itu adalah takaran moralitas politik pribadi Pak SBY sendiri. #kisahkongres *abah," tutupnya.