Ancaman Prabowo Mundur Dinilai TKN Penggiringan Opini Delegitimasi KPU
Selain itu, kata Karding, strategi demikian dipakai sebagai dalih bilamana Prabowo-Sandiaga kalah. Menurutnya kubu 02 bakal menuding Jokowi-Ma'ruf melakukan kecurangan.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto bersedia mundur dari pencalonan jika ada potensi kecurangan. Hal itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, Minggu (13/1).
Menanggapi itu, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai kubu Prabowo tengah bikin penggiringan opini seakan-akan ada kecurangan oleh pemerintahan Jokowi. Cara itu berbahaya karena mendeligitimasi KPU, Bawaslu, dan pemerintah.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
"Saya kira ini adalah cara atau strategi pak Prabowo yang menurut saya sangat disesalkan karena mencoba membangun frame, menggiring opini bahwa Pemilu kali ini akan berjalan curang dan kecurangan itu dilakukan oleh pemerintah pak Jokowi," ujar Karding kepada wartawan, Senin (14/1).
Karding mengatakan kubu Prabowo hanya menakuti-nakuti masyarakat. Sehingga bisa saja membuat masyarakat tak datang ke TPS saat pencoblosan.
"Maka bisa jadi orang tidak akan datang ke TPS untuk memilih atau sebagian orang tidak akan memilih. Karena dibangun ketakutan-ketakutan yang ada dalam dirinya," imbuhnya.
Selain itu, kata Karding, strategi demikian dipakai sebagai dalih bilamana Prabowo-Sandiaga kalah. Menurutnya kubu 02 bakal menuding Jokowi-Ma'ruf melakukan kecurangan.
"Kalau memang beliau merasa ini gejalanya banyak kecurangan, walaupun tanpa dia bisa tunjukan apa kecurangan itu, ya kalau mundur silahkan mundur. Cuma harus diingat, mundur itu kena denda, yang kedua pidana, yang ketiga sangat menguntungkan pak Jokowi karena tidak ada lawan. Jadi sebaiknya bicara yang positif-positif saja," kata Karding.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyampaikan ancaman mundur langsung kepada Djoko Santoso.
"Kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri. karena memang luar biasa, masa orang gila disuruh nyoblos. Kita logis saja," katanya.
Baca juga:
Menko Luhut Jawab Prabowo: Tak Ada BUMN Bangkrut, Terlalu Dibesar-besarkan
Prabowo Sibuk, Ikatan Dai Aceh Tak Dapat Jawaban Atas Undangan Baca Alquran
Soal 'Prabowo Show', PKS Juga Ogah Komentari Ucapan Ketum PSI
Prabowo-Sandiaga Jamin Hukum Bebas Intervensi
Penuntasan Kasus HAM Masa Lalu: Jokowi Janji Lagi dan Prabowo yang Luput
Membandingkan Gagasan HAM Jokowi dan Prabowo saat Pilpres 2014 dan 2019