Andi Arief: Anies Baswedan Berdarah Dingin Tapi Pengecut
Demokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Demokrat merasa dikhianati oleh NasDem dan Anies Baswedan
Andi Arief: Anies Baswedan Berdarah Dingin Tapi Pengecut
Demokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief tampak Marah besar.
Dia bahkan menuding, Anies Baswedan seorang yang pengecut.
- Andi Arief Beri Kode Arah Koalisi: Kantor PDIP sama PPP Kok Deket ya Sama Demokrat
- SBY Sebut Anies Tak Jujur dan Amanah: Gimana Nanti Kalau Jadi Pemimpin?
- Pernyataan Lengkap Demokrat yang Merasa Dikhianati Anies Baswedan dan Surya Paloh
- Demokrat Tagih Janji Anies Segera Pilih Cawapres, NasDem Yakin Koalisi Perubahan Solid
“Saya tidak menyangka, Anies Baswedan berdarah dingin tapi pengecut,” tulis Andi Arief dalam akun Twitternya, dikutip merdeka.com, Kamis (31/8).
Demokrat Meradang
Para petinggi Partai Demokrat berkumpul di Cikeas siang ini, Kamis (31/8). Mereka membahas tentang manuver NasDem dan Anies Baswedan.
Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkap, awalnya koalisi Demokrat, PKS dan NasDem sudah sepakat Anies bergandengan dengan AHY di Pilpres 2024.
Namun tiba-tiba keputusan itu batal. Sebab, Ketum NasDem Surya Paloh secara sepihak menunjuk Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PD, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan in dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8).
"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. la mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu (fait accompli),"
ujar Riefky.