Andi Arief: Demokrat sampai pukul 22.30 menolak Sandiaga Uno
Andi Arif: Demokrat sampai pukul 22.30 menolak Sandiaga Uno. Demokrat, kata Andi Arief tidak melanggar etika karena menolak Sandiaga sebagai cawapres. Dengan alasan capres yang seharusnya menentukan cawapresnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, belum sepakat mendukung Sandiaga Uno sebagai cawapres Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Pernyataan tersebut menyusul pertemuan antara Prabowo dan SBY di kediaman presiden keenam di kawasan Mega Kuningan, Kamis (9/8).
"Sikap Partai Demokrat sampai pukul 22.30 malam ini adalah menolak pencawapresan Sandi Uno karena melanggar etik koalisi berasal dari partai Gerindra, sama dengan Capres Prabowo dan belum menerima alasan Prabowo tidak menunjuk AHY karena PAN dan PKS menolak," kata Andi Arief lewat Twitternya dikutip merdeka.com, Kamis (9/8).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Demokrat, kata Andi Arief tidak melanggar etika karena menolak Sandiaga sebagai cawapres. Dengan alasan capres yang seharusnya menentukan cawapresnya.
"Sikap Demokrat adalah sesuai dengan azas keadilan dimana Prabowo mengentertain penolakan PAN dan PKS terhadap kader Demokrat AHY," lanjut dia.
Demokrat memberikan opsi untuk kembali ke komitmen awal dimana Agus Harimurti Yudhoyono mendampingi Prabowo. Atau, mencari cawapres alternatif dengan menimbang kemungkinan menang dari pasangan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin.
Andi Arief mengatakan Partai Demokrat akan menyatakan sikapnya pada esok pagi, lantaran tak bisa bersikap netral dalam pilpres 2019. Jika dalam dua tiga jam ke depan tidak ada kata sepakat dengan Gerindra, Demokrat akan menempuh jalan berbeda.
"Jika tidak ada kesepakatan, kami akan tempuh jalan berbeda," imbuhnya.
Demokrat berharap Prabowo bisa mengatasi ujian kepemimpinan mantan Danjen Kopassus itu.
"Partai Demokrat berharap ujian leadership Prabowo bisa diatasi oleh dirinya. Jika ujian ini tidak lahir keputusan terbaik akan jadi ukuran bagaimana kapasitas dan kualitas untuk memimpin jika takdir sejarah Prabowo menang capres. Persoalan bangsa akan lebih kompleks dari ini," pungkasnya.
Baca juga:
Detik-detik deklarasi, Prabowo bertolak ke kediaman SBY
Fadli Zon sebut kicauan Andi Arief soal Sandiaga Uno tak perlu ditanggapi
Cerita di balik jenderal kardus vs jenderal baper
Rapat di rumah SBY diskors, petinggi Demokrat bungkam soal isi pembicaraan
Polisi persilakan PKS buat laporan soal situs diretas 'Jenderal Kardus'
Analisa kenapa koalisi Prabowo tak solid