Andi Arief Sebut Rumahnya di Lampung Digeruduk Polisi
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut rumahnya di Lampung didatangi Polisi. Namun dia tidak menyebutkan maksud dan tujuan Polisi mendatangi rumahnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut rumahnya di Lampung didatangi Polisi. Namun dia tidak menyebutkan maksud dan tujuan Polisi mendatangi rumahnya.
Pernyataan itu disampaikan melalui akun twitternya. Dia menyayangkan langkah kepolisian langsung mendatangi rumahnya. Padahal, Andi berjanji datang ke kantor polisi jika diminta.
-
Apa yang dilukis oleh Andre Andika Putra? Andre Andika Putra, seorang pria asal Pati, Jawa Tengah, mendapat rekor MURI setelah melukis tujuh presiden Republik Indonesia, mulai dari Presiden Soekarno hingga Jokowi.
-
Kenapa Andi Agung menarik perhatian netizen? Andi Agung menarik perhatian setelah memberikan uang panai sebesar 1,5 miliar rupiah kepada Nia dalam acara lamaran dan pertunangan baru-baru ini.
-
Apa yang sebenarnya terjadi terkait kabar Budi Arie mundur? KesimpulanBudi Arie resmi mundur sebagai Menkominfo adalah tidak benar. Faktanya video yang beredar merupakan satir.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks tentang Budi Arie mundur? Di media sosial beredar jika Budi Arie resmi mundur dari jabatan sebagai Menkominfo, pada 1 Juli 2024. Narasi tersertakan video yang menampilkan Budi Arie sedang berjalan mundur.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana reaksi netizen terhadap pertemuan Citra Kirana dan Andi Arsyil? Pertemuan antara Citra Kirana & Andi Arsyil membuat netizen berharap keduanya bisa bermain dalam satu project lagi.
"Rumah saya di Lampung digeruduk dua mobil Polda mengaku cyber. Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik-baik kalau saya diperlukan," tulis Andi Arief melalui akun twitternya.
Kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Andi Arief mempertanyakan langkah tersebut. Dia merasa seolah diperlakukan seperti pelaku kejahatan.
"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris. Saya akan hadir jika dipanggil dan diperlukan."
"Ini bukan negara komunis. Penggerudukan rumah saya di Lampung seperti negara komunis. Mohon hentikan Bapak Presiden."
Untuk diketahui, sebelum kejadian ini, politisi berinisial A dilaporkan ke Bareskrim Polri. Relawan Jokowi-Ma'ruf yang tergabung dalam Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), melaporkan dua politisi berinisial A dan satu orang yang belum diketahui namanya terkait hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos. Adapun laporan tersebut termuat dalam laporan polisi nomor: LP/B/0008/I/2019/BARESKRIM, tertanggal 3 Januari 2019.
"Kita menginginkan Pilpres dan Pileg tanpa hoaks. Yang dilaporkan ada 3 orang, berkaitan surat suara yang 70 juta sudah dicoblos, ternyata berita itu tidak benar. Inisialnya A, dua-duanya A, satu orang belum diketahui, karena itu bentuknya suara. Serahkan ke penyidik. Iya (A, ini Politisi)," ucap Ketua Umum Ninja, Suhadi di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (3/1).
Adapun beberapa bukti sudah dilampirkan. Diantaranya berita-berita yang beredar dan rekaman suara soal surat suara tercoblos. "Berita yang saya ambil. Kemudian ada rekaman suara yang mengatakan 70 juta surat suara yang sudah dicoblos," ungkap Suhadi.
Baca juga:
Fadli Zon Bela Andi Arief Soal Tuduhan Sebar Hoaks Surat Suara Tercoblos
Andi Arief Ungkap Isu Surat Suara Tercoblos Karena Pengalaman e-KTP dari Kamboja
Balasan Hasto Disindir Buta Huruf oleh Andi Arief soal Surat Suara Tercoblos
Cerita Terungkapnya Hoaks Pencoblosan Surat Suara dalam Hitungan Jam
TKN Jokowi Minta Polri Periksa Andi Arief Soal Asal Muasal Kertas Suara Tercoblos
Info Ada 7 Kontainer Surat Suara Berasal dari Rekaman Seseorang