Andi Arief: Suatu hari utusan Sandi datang, ingin gulingkan Prabowo-AHY
Belum selesai cuitan tentang jenderal kardus dan mahar Rp 500 miliar, Wasekjen Demokrat Andi Arief kembali berselancar di Twitter-nya. Kali ini, dia mengungkap, Sandi ingin menggulingkan pencalonan Prabowo-AHY.
Belum selesai cuitan tentang jenderal kardus dan mahar Rp 500 miliar, Wasekjen Demokrat Andi Arief kembali berselancar di Twitter-nya. Kali ini, dia mengungkap, Sandi ingin menggulingkan pencalonan Prabowo-AHY.
Andi menuliskan, suatu hari pernah utusan Sandiaga bertemu dengannya. Pertemuan itu membahas rencana mengganti pasangan Prabowo-AHY dengan Sandi-AHY.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Suatu hari utusan Sandi Uno diutus bertemu saya untuk menggulingkan pencalonan Prabowo-AHY menjadi Sandi-AHY. Esoknya saya ditemukan dengan Sandi Uno. Saya sampaikan ke SBY, lalu SBY bilang; Saya tak akan pernah khianati Prabowo," tulis Andi di Twitter-nya @AndiArief_ dikutip merdeka.com, Kamis (9/8).
Andi mengaku sama sekali tidak kecewa dengan rencana Gerindra dan koalisinya bakal menduetkan Prabowo dengan Sandiaga. Rencananya, pasangan ini akan dideklarasikan pada hari ini.
"Saya tidak kecewa sedikitpun pada pencapresan Prabowo-Sandi Uno. Saya hanya ingin tuit ini didengar Prabowo bahwa orang yang akan menjadi cawapresnya adalah yang dua minggu lalu akan menggulingkannya," kata dia lagi.
tuit andi arief soal sandiaga uno ©2018 Merdeka.com/twitter
Kendati hubungan sempat memanas, Andi mengatakan, sampai detik ini Demokrat tetap berada di belakang Prabowo.
"Meski Partai Demokrat merasa ada jalan salah yang ditempuh Prabowo dalam memimpin koalisi ini, namun sampai siang ini kami masih berada dalam barisan koalisinya. Sampai detik ini," terang dia.
Sebelumnya, Andi menyebut Sandi memberikan uang sebesar Rp 500 miliar masing-masing untuk PAN dan PKS. Dia pun geram dan menyebut Prabowo jenderal kardus karena mementingkan uang ketimbang koalisi dengan rakyat.
"Pertama Demokrat itu dalam posisi diajak oleh Jenderal Prabowo untuk berkoalisi. Diajak ya, kita tidak pernah menawarkan siapa-siapa (berkoalisi) walau Pak Prabowo menawarkan AHY untuk jadi wakilnya," tegas Andi di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) dini hari.
"Tapi hari ini kami mendengar justru sebaliknya. Ada politik transaksional yang sangat mengejutkan. Itu membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus, jenderal yang enggak mau mikir!" tegas dia.
Terkait pernyataan ini, PKS dan PAN sudah membantah menerima uang mahar Rp 500 M. Bahkan, kedua partai itu mengancam bakal membawa tudingan ini ke ranah hukum.
Baca juga:
Bertemu JK, Jokowi bocorkan nama cawapres & pamit besok daftar ke KPU
Klaim sudah tahu sejak awal, Anies sebut Sandi maju Pilpres karena dirinya menolak
Pendaftaran capres 2 hari lagi, Jokowi temui JK di Kantor Wapres
Sekjen PDIP serahkan 'ancaman' PBNU soal cawapres ke Jokowi dan ketum parpol
Prabowo lambaikan tangan usai bertemu SBY di Mega Kuningan
PKS soal mahar Rp 500 M: Pernyataan Andi Arief jelas fitnah keji
Sandiaga sudah mengajukan surat tidak pailit sebagai syarat maju Cawapres