Angkat Risma dan Sandiaga Jadi Menteri, Jokowi Dinilai Siapkan Pemimpin Masa Depan
Jokowi menunjuk tokoh seperti Risma hingga Sandi yang memiliki rekam jejak profesional, sukses dan memiliki keahlian mumpuni. Mereka juga menjadi representasi kekuatan politik.
Pengangkatan Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno sebagai menteri dinilai sebagai agenda Presiden Joko Widodo. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang mempersiapkan pemimpin masa depan dari kalangan teknokrat.
Jokowi menunjuk tokoh seperti Risma hingga Sandi yang memiliki rekam jejak profesional, sukses dan memiliki keahlian mumpuni. Mereka juga menjadi representasi kekuatan politik.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Kebetulan saja beberapa di antaranya seperti Bu Risma, Sandiaga Uno juga bisa menjadi representasi kekuatan politik, Jadi win-win solution. Teknokrat iya, keterwakilan politik juga iya," kata Founder Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat dalam keterangannya, Rabu (23/12).
Menurutnya, reshuffle kabinet kali ini merupakan kode Jokowi agar pondasi pembangunan yang diletakannya saat ini harus dikawal dan disempurnakan oleh pemimpin masa depan dari kalangan teknokrat. Teknokrat yang ada di kabinet saat ini disiapkan sebagai penerus Jokowi.
"Bukan mustahil, teknokrat-teknokrat yang hari ini bercokol di kabinet akan jadi calon pemimpin penerus Pak Jokowi berikutnya. Tentu saja kalau mereka punya prestasi dan bisa menjaga integritas," jelasnya.
Hasan menilai, Jokowi ingin menggeser perdebatan di masa depan menjadi perdebatan teknokratis, prestasi, dan programatik. Sehingga, tidak ada lagi isu isu populisme seperti agama, nasionalisme dan lain lain yang mengisi ruang publik.
Perdebatan populisme memiliki mutu yang sangat rendah namun besar bahayanya buat bangsa. Menimbulkan perkubuan politik yang sulit untuk dijembatani.
"Makanya hari ini beliau kesampingkan perkubuan politik, masukkan orang-orang yang ahli dan punya track record keberhasilan, meskipun berasal dari kubu politik yang berbeda," tutup Hasan.
Baca juga:
Gus Yaqut: Dalam Mimpi Paling Liar, Saya Tidak Pernah Membayangkan Jadi Menag
Mendag Lutfi Berjanji Bekerja Transparan agar Masyarakat Tak Merasa Dicurangi
Jadi Calon Menag, Gus Yaqut Punya Harta Rp936 Juta
Mendag Lutfi: Saya Berjanji Bekerja Secakap Mungkin Memastikan Ekonomi RI Lebih Baik
Gerindra Tak Lagi di KKP: Prinsipnya Kita Ingin Presiden Sukses
Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono Punya Harta Rp1,9 Triliun