Anies Cerita Erosi Demokrasi: Kuasai Wasit, Singkirkan Lawan, Ganti Aturan Main
Calon Presiden (capres) dari NasDem, Anies Baswedan mengunggah kebersamaannya dengan keluarga, Senin (2/1). Dalam unggahan di Instagram tersebut, Anies bercerita tentang sebuah film tentang demokrasi di Netflix.
Calon Presiden (capres) dari NasDem, Anies Baswedan mengunggah kebersamaannya dengan keluarga, Senin (2/1). Dalam unggahan di Instagram tersebut, Anies bercerita tentang sebuah film demokrasi di Netflix.
Anies menuliskan, The Edge of Democracy (2019) adalah film Dokumenter yang dibuat oleh Petra Costa, sineas perempuan milenial dari Brazil. Kisahnya, tentang erosi demokrasi dan perjalanan politik Lula da Silva sebagai Presiden.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kenapa Anies Baswedan menjadi target berita bohong? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
"Dokumenter ini lalu bercerita tentang upaya penyingkiran terhadapnya melalui pengadilan yang kontroversial atas tuduhan korupsi walau pada 2021 Mahkamah Agung membatalkan hukumannya," kata Anies dalam unggahan tersebut.
Anies mengisahkan, kejatuhan Lula dan erosi demokrasi di Brazil membuka jalan bagi Jair Bolsonaro.
Kata Anies, menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku ‘How Democracies Die’. Bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari.
Pertama, kuasai wasitnya. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo.
"Kedua, singkirkan pemain lawan. Singkirkan lawan politik dengan cara kriminalisasi, suap, atau skandal," ujar Anies.
Ketiga, ganti aturan mainnya. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan.
Anies melanjutkan, pelemahan demokrasi secara perlahan seperti itu dapat sebabkan 'shifting baseline syndrome'. Yaitu perubahan secara bertahap dan perlahan. Hingga publik menjadi terbiasa dengan kondisi barunya yang sebenarnya buruk.
"Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi. Tapi karena perburukannya berlangsung perlahan, maka tanpa disadar dianggap kewajaran baru," tegas Anies.
Dari dokumenter ini, lanjut mantan Mendikbud era Jokowi tersebut, dunia belajar bahwa demokrasi tidak boleh 'taken for granted', tapi harus terus dirawat.
Penyimpangan walau hanya kecil namun kontinyu terhadap etika dan praktik demokrasi akan menjadi lebar bila dibiarkan.
"Pesan pentingnya: bila terlambat maka akan menjadi terlalu berat untuk dikembalikan pada relnya," tutur Anies.
Kemarin, Anies menambahkan, Lula da Silva dilantik menjadi presiden setelah mengalahkan Jair Bolsonaro dalam pemilu tahun lalu. Lula berjanji hadirkan kembali program sosial dan hentikan deforestasi. Komitmen yang tentu harus dbuktikan dan harus dikawal oleh rakyatnya.
"Salut untuk Petra Costa yang mengangkat tema penting ini. Btw, sesudah menonton ini, saya janji sama Mikail, kita akan menonton Avatar 2 buat hiburan," tutup Anies dalam caption tersebut.
View this post on Instagram