Anies-Sandi selesaikan macet dengan optimalisasi transportasi massal
Pasangan calon Gubernur dan Wagub DKI, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, bakal mengoptimalisasi transportasi massal untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Pasangan calon Gubernur dan Wagub DKI, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, bakal mengoptimalisasi transportasi massal untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Misalnya, kata Anies, dengan mengubah insentif penggunaan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum massal.
"Harus nyaman, harga relatif murah, serta menjangkau area tempat tinggal dan tempat kerja," ujarnya dalam program "Mencari Jawara Jakarta" iNews TV, Rabu (18/1)
Kemudian, mengintegrasikan seluruh angkutan umum di Jakarta. "Sehingga, warga Jakarta bisa ke mana saja dari mana saja dengan harga Rp5 ribu," terang mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Anies menilai, populasi penduduk ibukota telah meningkat di beberapa titik dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tak pernah ada penyesuaian angkutan publik selama 30 tahun.
"Semua kendaraan umum juga akan diremajakan dan dihidupkan kembali di jalan-jalan kampung," imbuhnya.
Tidak akan menghapus angkot di Jakarta
Anies Baswedan memastikan tidak menghapus angkutan kota (kota) di Jakarta, bila dipercaya memimpin ibukota melalui pilkada 2017.
"Tidak akan ada pemberhentian (angkot)," tegasnya.
Justru, ungkap mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, dirinya akan meningkatkan keterampilan dan pendidikan para pengemudi transportasi massal, termasuk angkot.
"Kami latih mereka, agar tertib berkendara dan berlalu lintas. Nanti ada penilaian dan evaluasinya," jelasnya.
Kandidat nomor 3 itu juga berencana melakukan peremajaan angkot guna meningkatkan kenyamanan penumpang.
Dalam rangka mengatasi kemacetan Jakarta, Anies diketahui akan mengintegrasikan transportasi massal di Jakarta, termasuk melibatkan angkot, bus, dan kendaraan massal lainnya. Sistem tersebut juga bakal memberlakukan tarif Rp 5 ribu ke mana dan dari mana pun di seluruh wilayah ibukota.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
Baca juga:
Anies Baswedan: Udahlah enggak usah melihat survei terlalu banyak
Sandiaga Uno: Politik uang membodohi warga
Ini strategi Anies Baswedan perangi narkoba
Luncurkan buku, Sandiaga ingin berbagi tips sukses
Begini solusi Anies Baswedan tangani anak-anak pecandu rokok
Sandi: Fasilitas KJP Plus lebih luas dibanding program sebelumnya