Anies: Saya Tak Minta Bapak Ibu Menyukai Saya, Tapi Jangan Pakai Hoaks untuk Menilai Saya
Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu menegaskan, pada akhirnya yang terpenting adalah bagaimana membangun Indonesia dengan kebersamaan
Capres Anies Baswedan bertemu masyarakat Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Kota Bandung. Bahas apa?
Anies: Saya Tak Minta Bapak Ibu Menyukai Saya, Tapi Jangan Pakai Hoaks untuk Menilai Saya
Anies Tak Ingin Penilaian Terhadap Dirinya Lewat Hoaks
Capres Anies Baswedan bertemu masyarakat Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Kota Bandung, Sabtu (26/8).
Dalam pertemuan itu, Anies menegaskan dirinya tidak akan pernah memaksa masyarakat untuk menyukainya. Namun, ia berharap penilaian terhadap dirinya tidak berdasarkan informasi bohong alias hoaks.
Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu menegaskan, pada akhirnya yang terpenting adalah bagaimana membangun Indonesia dengan kebersamaan
"Saya tidak meminta bapak ibu untuk menyukai saya, tapi saya minta bapak ibu tidak menggunakan hoaks dalam menilai saya, itu saja," tegas Anies.
"Kami yakin, bila kita bekerja bersama dengan obyektivitas kebersamaan itu akan terjadi, kebersamaan itu bisa bangun," kata Anies menambahkan.
@merdeka.com
Anies mengaku senang setiap kali mendapat undangan dialog bersama masyarakat. Dengan begitu, ia bisa menyerap aspirasi sekaligus menyampaikan pemikirannya mengenai membangun bangsa.
"Kami menerima undangan dari berbagai pihak sebagai kesempatan untuk berbagi cerita, pandangan dan kita harus mendengarkan apa yang menjadi aspirasi, keinginan, sehingga terjadi dialog."
Kata Anies
Dalam kesempatan itu, ia juga menjabarkan tentang kesetaraan hingga ekonomi. Hal yang pernah ditangani saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Perlakuan kepada kelompok manapun dibuat setara, sehingga kita bisa memberikan perasaan kebersamaan," ujar Anies.
"Kita harus membuat Indonesia satu perekonomian, terintegrasi sehingga kita memiliki perasaan kesejahteraan yang sama, satu perekonomian ini yang harus kita dorong," ujar Anies.
Dialog untuk Mengenal Capres
Sebelum berdialog, Anies sempat berkeliling di Museum Kebudayaan Indonesia Tionghoa. Ia mendapat informasi dari tim Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), selaku pengelola Museum mengenai etnis Tionghoa.
Dalam museum tersebut terdapat informasi mengenai upaya masyarakat tionghoa membangu mengusir penjajah.
Perwakilan YDSP, Heny Husada mengatakan undangan ini dalam rangka lebih mengenal para bakal calon presiden yang mengemuka. Selain Anies, YDSP berencana mengundang Bacapres lain untuk berdialog.
"Kami menjembatani (komunikasi) karena nanti juga akan ada kandidat lainnya, semua kita perlakukan sama, silakan dari warga Tionghoa untuk menentukan pilihannya sesuai dengan hati masing-masing," ujar Henry.
"Ini bukan dukungan kepada salah satu kandidat, tapi kita memberikan kepada semua marga Tionghoa ini untuk mengenal," kata Henry memungkasi.