Anton bicara soal intoleransi dan radikalisme di Curah Gagasan PDIP
Wakalemdiklat Polri Irjen Pol Anton Charliyan menyinggung soal tingginya intoleransi dan radikalisme yang terjadi di Jawa Barat. Tingginya intoleransi tersebut berkaca saat dia memimpin wilayah hukum Jabar sebagai Kapolda.
Wakalemdiklat Polri Irjen Pol Anton Charliyan menyinggung soal tingginya intoleransi dan radikalisme yang terjadi di Jawa Barat. Tingginya intoleransi tersebut berkaca saat dia memimpin wilayah hukum Jabar sebagai Kapolda.
Anton mengatakan, berbagai rangkaian penangkapan terorisme di Tanah Air semasa menjabat Kapolda Jabar berjumlah 60 orang. Adapun 40 orang yang berhasil diamankan berasal dari Jawa Barat.
"Terorisme dan radikalisme ada 60 yang ditangkap 40 di Jawa Barat ini. Inilah yang sangat rentan sehingga diperlukan pemimpin mengantisipasi ini. Jabar intoleransinya di Indonesia. Di sini perlu antisipasi," kata Anton yang menggunakan iket dalam acara Curah Gagasan PDIP di Hotel Horison, Bandung, Rabu (25/10).
Dia mengatakan, akar permasalahan sosial yang terjadi di Jawa Barat dikarenakan terjadinya kesenjangan tinggi. Sehingga pemerataan harus dilakukan ke seluruh daerah di Jawa Barat lewat program-program yang pro rakyat.
"Kesenjangan jumlah penduduk miskin Jabar posisi termiskin ketiga di Indonesia. Kita harus bangun peradaban. Mentalnya jangan instan jangan materialistis. Mental baik kinerja benar kalau buruk ya buruk. Pembangunan untuk masyarakat harus diikut sertakan," ujarnya.
"Saya sebagai asli Jabar untuk antisipasi kesenjangan Jabar harus menjadi orang visioner yang mampu menjadi agen perubahan dan globalissi yang kita hadapi. Makannya misi saya Jabar sejahtera, makmur sampai anak incu (cucu)," terangnya menambahkan.
Dalam 'Curah Gagasan' itu setiap bakal calon gubernur diberikan kesempatan lima menit. Sembilan peserta yang hadir menyampaikan gagasan yang disaksikan pengurus PDIP tingkat pusat dan wilayah Jabar. Hadir juga pihak akademisi, budayawan dan sesepuh Jabar.