Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

BNPT mengungkapkan bahwa paham radikalisme menyasar pada segala usia, termasuk mengarah kepada anak-anak, remaja hingga perempuan.

Kasubdit Kerjasama Multilateral BNPT Weti Deswiyati mengatakan paham radikalisme menyebar ke semua lini, terlebih kepada anak-anak.

Untuk itu, anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme, karena itu keluarga perlu diperkuat guna mampu mendeteksi paparan paham radikalisme.

"Keluarga adalah orang-orang terdekat yang sangat berpotensi melakukan deteksi dini untuk mencegah ekstremisme berbasis kekerasan berlanjut. Semua itu sebagai ikhtiar dalam memperkuat ketahanan keluarga termasuk bagi keluarga yang anggota keluarganya terindikasi terpapar ajaran ekstremis berbasis kekerasan," katanya dalam rilis yang diterima, dilansir Antara, Jumat (5/7).

Dalam kampanye anti-radikalisme ke Blitar dan Kediri, ia juga memberi pemahaman tentang terorisme yang dapat dimulai dari lingkup paling kecil yakni keluarga.

Hal itu menjadi perhatian sebab madrasah pertama dalam keluarga yang membentuk anak-anak menuju dunia luar adalah keluarga.

Pentingnya peran orang tua, wali murid, menjadi hal yang krusial, tentang menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak dan menjadi benteng utama dalam menangkal paham radikal terorisme.

Peran perempuan atau seorang ibu dinilai sangat strategis dalam memberikan edukasi dan literasi terhadap keluarga khususnya anak-anak agar dapat terhindar dari paham kekerasan dan terorisme.

Kampanye tersebut diharapkan membuka wawasan pola pikir kita untuk memahami bahwa terorisme adalah sebuah paham yang menjadi duri dalam mencapai kemajuan untuk ibu pertiwi dan pencegahannya dapat diminimalkan mulai dari pendekatan keluarga.

Pihaknya berharap dengan kegiatan ini anak-anak dapat memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, toleransi dan dapat menghindari paham radikalisme, dengan upaya yang dapat dilakukan adalah melalui membuka dialog secara intensif atau membangun komunikasi yang aktif dengan anak serta membawa anak-anak dalam pergaulan yang lebih bermanfaat.

Selain itu, juga diingatkan, peran seorang ibu juga dapat dikatakan sebagai lensa yang dipakai anak-anaknya untuk melihat dunia, oleh karenanya harmoni sosial atas masyarakat dengan keanekaragaman berbagai perbedaan, diharapkan dapat diterima dengan baik oleh anak melalui sosok ibu.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jatim, Prof Dr Hesti Armiwulan SH MHum dalam acara di Kediri mengingatkan bahwa kurangnya literasi digital membawa ekses buruk terhadap kehidupan masyarakat. Melalui media digital ide dan paham radikal yang cenderung dan pada tingkat ekstremisme.

Menurut dia, bila fenomena sosial ini dibiarkan niscaya akan mempengaruhi masyarakat. Bahkan dalam riset terakhir, tingkat potensi radikalisme mengarah pada kalangan anak, remaja dan perempuan.

"Anak-anak kita usia SD kelak akan menjadi pemimpin di masa Indonesia emas, 2045. Mereka inilah yang harus menjadi perhatian penting kita sekarang. Karena tongkat estafet berada di tangan mereka," kata Hesti, yang juga mantan Komisioner Komisi Nasional (Komnas) HAM RI.

BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan

Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
PBNU: Rajut Kembali Persatuan dan Jaga Perdamaian Pasca-Pemilu
PBNU: Rajut Kembali Persatuan dan Jaga Perdamaian Pasca-Pemilu

fanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
PNKT Bakal Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
PNKT Bakal Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran adalah sosok pemimpin yang akan selalu bersama rakyat.

Baca Selengkapnya