Asal Mula Munculnya Dugaan Ancaman Penembakan Capres Anies Baswedan
Dugaan ancaman penembakan ini berasal dari salah satu akun sosial media.
Asal Mula Munculnya Dugaan Ancaman Penembakan Capres Anies Baswedan
Calon presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan diduga mendapat ancaman penembakan. Kasus ini pun menjadi atensi Kepolisian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, asal mula dugaan ancaman penembakan itu terjadi di sosial media beberapa waktu lalu.
Ancaman penembakan diduga berasal dari akun sosial media bernama @rifanariansyah. Dalam potongan layar komentar di sosial media, akun tersebut menulis dengan kalimat sebagai berikut:
"izin bapak, nembak kepala Anis hukumnya berapa lama ya?"
komentar tersebut lantas dibalas oleh akun sosial media bernama shxxbia "halal" dengan emoticon menangis.
- Pesan Anies Baswedan buat Pendukung Perubahan: Kawal, Catat & Laporkan Kecurangan ke Timnas AMIN
- Anies Anggap Gerakan Salam Empat Jari Pesan Ingin Perubahan
- Mabes Polri Usut Ancaman Penembakan ke Anies Baswedan, Pelaku Diduga Berasal dari Kaltim
- Dapat Ancaman Mau Ditembak, Anies Baswedan: Mudah-mudahan Tidak Kejadian
Tangkapan layar komentar itu kemudian viral, hingga polisi melakukan penyelidikan lebih dalam terkait dugaan ancaman penembakan ini.
Lokasi Terduga Pelaku
Setelah persoalan ini viral, pemilik akun @rifanariansyah menjadi perhatian luas. Muncul dugaan pemilik akun berdomisi di salah satu kabupaten atau kota di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sementara itu, polisi telah melakukan profiling atau identifikasi akun media sosial terduga pelaku. Hasilnya pelaku telah menghilangkan jejak dengan menghapus.
Kepolisian Daerah Kaltim menegaskan profiling ini merupakan tahap awal dari penyelidikan. Polisi menunggu pihak korban untuk melapor.
"Iya Polda kaltim sedang memprofiling pemilik akun tersebut. Walaupun akun tersebut sekarang sudah hilang," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Yusuf Sutejo.
Komentar Anies
Merespons hal tersebut, Anies berharap dugaan ancaman itu tidak sampai terjadi. Dia menyerahkan kepada para penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan tersebut.
"Ya mudah-mudahan tidak kejadian, kalau itu dianggap ancaman ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti," kata Anies di Samarinda, Kamis (11/1).
Anies mengakui belum berniat membawa persoalan ini ke ranah hukum. "Belum ada rencana itu," lanjutnya.