Bahas temuan BPK Pemilu rugi Rp 34 M, KPU kembali rapat dengan DPR
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan bahwa kehadiran kembali pihaknya ini bertujuan untuk menjawab kelengkapan data.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali melakukan rapat kerja dengan Komisi II DPR hari ini. Agenda rapat yaitu untuk melanjutkan menjawab pertanyaan diajukan Komisi II seputar hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan indikasi kerugian negara saat gelaran Pemilu 2014 sebesar Rp 34 miliar yang telah dibahas Senin lalu.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan bahwa kehadiran kembali pihaknya ini bertujuan untuk menjawab kelengkapan data laporan tindak lanjut BPK yang dinilai belum lengkap. "Kami diminta untuk melengkapi, bukan menindaklanjuti laporannya. Karena laporan yang kami beri dianggap belum rinci," kata Husni sebelum rapat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6).
Husni menjelaskan ada dua hal yang sudah dilakukan KPU di daerah. Pertama, melakukan konsolidasi data dengan KPU Provinsi, mengingat KPU Provinsi bertindak sebagai pihak yang menindaklanjuti audit tersebut. Kemudian merekonsiliasi data itu dengan Inspektorat KPU.
"Kami minta KPU Provinsi berkoordinasi dengan BPK perwakilan masing-masing untuk rekonsiliasi data dengan BPK perwakilan," sambungnya.
Sementara itu KPU Pusat juga sudah berkoordinasi dengan BPK Pusat untuk sinkronisasi data yang ada sambil meminta semua daerah untuk lakukan percepatan tindak lanjut yang tinggal 25 persen itu. "Itu juga sudah dilakukan kemarin,"imbuhnya.
Pantauan merdeka.com, rapat dimulai pukul 11.20 Wib dengan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPR Rambe Kamarulzaman. Selain itu, petinggi Bawaslu dan Komisioner KPU lainnya turut hadir dalam rapat tersebut.