Bamsoet Dinilai di Atas Angin Usai Bertemu Jokowi
Wajar jika Bamsoet ataupun Airlangga Hartarto, ingin mengantongi restu dari Presiden.
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Senin 15 Juli 2019 kemarin. Dia mengatakan ada sinyal positif dari Presiden Jokowi terkait pemilihan ketua umum partai Golkar. Bahkan menitipkan pesan supaya menjaga kekompakan dan tidak terpecah.
Terkait hal itu, pengamat politik Silvanus A. mengatakan, jelas ini menguntungkan Bamsoet.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi bukti bahwa Ganjar dan Jokowi terbiasa blusukan? “Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Untuk saat ini posisi Bamsoet memang berada di atas angin, karena ada efek positif pasca-pertemuannya dengan Jokowi," ucap Silvanus saat dikonfirmasi, Rabu (17/7).
Dia menuturkan, wajar jika Bamsoet ataupun Airlangga Hartarto, ingin mengantongi restu dari Presiden.
"Baik Bamsoet dan Airlangga, keduanya akan memperebutkan Jokowi's favor atau restu Jokowi. Jokowi's favor ini penting karena hal ini yang akan jadi acuan bagi kader-kader Golkar yang memegang hak pilih nanti," kata akademisi Universitas Bunda Mulia (UBM) ini.
Terkait perbedaan durasi pertemuan Jokowi dengan kedua tokoh, masih kata dia, menunjukkan tingkat kenyamanan Jokowi. Semakin lama durasi pertemuan, berarti Jokowi merasa makin nyaman dan akrab.
"Bila pertemuan hanya sebentar, ya dapat diartikan kurang nyaman. Apalagi Jokowi ini tipe politisi yang mengedepankan kerja, kerja dan kerja. Sehingga waktu itu sangat berharga," katanya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Kader Golkar: Kami Merasa Pak Jokowi Nyaman dengan Bamsoet
Pengurus Golkar Buru Ragukan Klaim Airlangga Didukung 460 DPD Maju jadi Ketum
Bamsoet Bertemu Jokowi, Lalu Mara Yakin Munas Golkar Lebih dari Satu Calon
Golkar Jateng Inginkan Sosok Ketum Berani Nyapres di Pemilu 2024
Bamsoet: Pak Jokowi Dorong Banyak Kader Maju Munas Golkar
Klaim Dapat Dukungan Habibie, Bamsoet Mengaku Makin Mantap Maju jadi Ketum Golkar