Bamusi: Dibanding CT atau TGB, Mahfud MD bisa perkuat Jokowi
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dinilai pantas mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadapi Pilpres 2019. Mahfud bahkan diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Jokowi dalam pertarungan tahun depan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dinilai pantas mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadapi Pilpres 2019. Mahfud bahkan diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Jokowi dalam pertarungan tahun depan.
Selain bersih dari pelanggaran hukum dan berpengalaman di pemerintahan, Mahfud MD juga dikenal sebagai negarawan yang banyak mencurahkan pemikirannya untuk persatuan dan kepentingan umat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Pak Mahfud bisa memperkuat Pak Jokowi. Jika dipilih jadi cawapres Pak Jokowi, beliau bisa mempertahankan ritme kerja, seorang pemikir yang berani karena bersih," kata Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyrul Falah Amru, Rabu (11/7).
Pria yang akrab disapa Gus Falah itu menyampaikan, Mahfud berpeluang menjadi cawapres Jokowi dari kalangan nonparpol. Popularitas Mahfud terus naik dan sosoknya lebih mudah diterima semua pihak dibanding Chairul Tanjung atau TGB Zainul Majdi yang digadang masuk bursa cawapres.
Pasalnya, TGB yang merupakan Gubernur NTB merupakan kader Partai Demokrat, sedangkan Chairul Tanjung memiliki pertalian dengan Demokrat lantaran pernah menjadi menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Secara penerimaan lebih besar Pak Mahfud MD dibanding tokoh seperti TGB atau Chairul Tanjung," ujar Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.
Meski demikian, Gus Falah menyerahkan keputusan mengenai pendamping Jokowi kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, Megawati dan Jokowi pasti sudah melakukan komunikasi intensif dalam memilih figur yang terbaik untuk menyejahterakan rakyat.
"Ibu Megawati pasti sudah berkomunikasi dan memberi masukan pada Pak Jokowi. Komunikasi keduanya yang akan menentukan siapa figur terbaik yang menjadi cawapres nanti," ungkap Gus Falah yang juga politikus PDIP itu.
Reporter: Muhammad Ali
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cawapres untuk Jokowi yang masih menjadi misteri
NasDem puji Mahfud MD, mahaguru yang cocok dengan Jokowi
Jaga soliditas koalisi, NasDem usul Jokowi pilih cawapres non partai
TGB sarankan Jokowi pilih cawapres berdasarkan wilayah dan latarbelakang
Ini klaim relawan soal keunggulan Moeldoko jadi cawapres Jokowi