Bandingkan Pemilu berdarah di Filipina, Wapres JK bersyukur di Indonesia aman
Wapres JK membandingkan Pemilu di Indonesia dengan Filipina, Pakistan dan India. Pemilu di negara-negara tersebut selalu menimbulkan konflik dan korban. Wapres JK mengapresiasi proses demokrasi tidak menyebabkan pertumpahan darah seperti di ketiga negara itu.
Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018 bakal memasuki fase penetapan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Beberapa calon kepala daerah sudah menyusun strategi untuk bisa mengalahkan lawan politiknya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini Pilkada serentak 2018 dapat berjalan lancar. JK sapaan akrabnya, mengatakan, selama gelaran Pemilu tak pernah ada konflik berkepanjangan hingga berujung kerusuhan dan jatuhnya korban.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
"Kita bersyukur bahwa dari semua pemilu berjalan dengan relatif aman, walaupun berbeda caranya, berbeda metode yang kita pakai," ujarnya.
Wapres JK membandingkan Pemilu di Indonesia dengan Filipina, Pakistan dan India. Pemilu di negara-negara tersebut selalu menimbulkan konflik dan korban.
"Kalau Pemilu di Filipina, kalau tidak meninggal 20, 30, sampai 50 orang bukan Pemilu namanya. Begitu juga di Pakistan selalu timbulkan konflik, di India juga timbul konflik," ucapnya.
Wapres JK mengapresiasi proses demokrasi tidak menyebabkan pertumpahan darah seperti di ketiga negara itu. Sebab, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi. Terlebih, dari sisi pengamanan sudah terjamin.
"Tanpa pengamanan yang baik dan kesadaran masyarakat, itu semua menggambarkan bahwa kesadaran masyarakat akan arti dari pada demokrasi sudah lebih baik," ucapnya.
Baca juga:
Mendagri setuju TNI/Polri tak lolos verifikasi KPU bisa balik ke kesatuan
Mengingatkan bahaya isu SARA saat Pilkada Serentak
6 Mantan Kapolri hadiri Rapim Polri bahas persiapan Pilkada dan Pilpres
Pilkada dan Pilpres, Mendagri sebut data e-KTP sudah 97 persen
Surati Kapolri dan Panglima, Mendagri minta fasilitas TNI-Polri tak untuk kampanye