Bantah Fahri, PKS sebut tak ada 'bersih-bersih' loyalis Anis Matta
Bantah Fahri, PKS sebut tak ada 'bersih-bersih' loyalis Anis Matta. Nasir menegaskan bahwa dinamika pergantian pengurus adalah hal yang biasa dalam partai. Apa lagi, kata dia, jika ada pergantian pimpinan maka tidak semua kader pendukungnya akan terakomodir.
Fahri Hamzah meyakini Presiden PKS Sohibul Iman tengah melakukan 'bersih-bersih' loyalis Anis Matta di partainya. Bahkan, menurut dia, seluruh pengurus PKS dari Sabang sampai Merauke yang 'berbau' Anis Matta disingkirkan.
"Disapu bersih di seluruh Indonesia (loyalis Anis Matta)," kata Fahri.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
Menanggapi itu, Ketua Bidang Wilayah Dakwah Sumatera Bagian Utara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mengaku belum mengetahui kabar pembersihan tersebut. "Kalau ada isu pembersihan loyalis-loyalis Anis di DPP PKS saya tidak mendengar isu itu dan kayaknya tidak seperti itu," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4).
Meski belum mendengar informasi tersebut, Nasir menegaskan bahwa dinamika pergantian pengurus adalah hal yang biasa dalam partai. Apa lagi, kata dia, jika ada pergantian pimpinan maka tidak semua kader pendukungnya akan terakomodir.
"Jadi menurut saya hal yang biasa kalau kemudian ketika pimpinan ini dijabat seseorang, lalu gerbong yang lain tidak terangkut, sedikit yang terangkut karena sudah ada penumpang-penumpang lainnya karena gerbong sebelumnya itu nggak bisa kemudian diangkat atau dipindahi ke gerbong yang baru ini. Biasa itu," ungkapnya.
Salah satu kader yang dipecat adalah ketua DPW PKS dari Sumatera Selatan. Menurut Nasir pemecatan dalam partai itu adalah hal yang biasa dilakukan.
"Jadi sebenarnya kan nanti itu kan bukan pemecatan, barangkali diganti ya," ucapnya.
"Saya pikir hal seperti ini biasa karena dalam PKS itu posisi itu bukanlah kemuliaan tapi amanah. Mungkin ingin tahu saja kenapa ada pergantian," tandasnya.
(mdk/eko)