Bantah Mahyudin, Golkar tegaskan tak ada deal Titiek jadi pimpinan MPR di Munaslub
Ibnu juga tidak mengetahui adanya tawaran yang lebih tinggi untuk Mahyudin. Dia menegaskan partai berlambang pohon beringin itu tidak akan mudah melepaskan Mahyudin.
Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Ibnu Munzir membantah adanya kesepakatan terkait jabatan Siti Hediati Haryadi alias Titiek Soeharto paska Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Desember lalu. Menurutnya Titiek menjadi Wakil Ketua MPR karena tuntutan dari Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).
"Enggak. Kalau itu enggak (ada kesepakatan di Munaslub) karena kan di Munas kemarin kan hanya istilah keinginan di media kan. Tapi di forum enggak ada dan kemudian di lapangan juga enggak ada menjemput calon lain," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/3).
-
Siapa yang membuat Titiek Soeharto menangis? Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto memberikan ucapan dan dukungan penuhnya untuk Gregoria Mariska Tunjung.
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.
-
Apa yang membuat Titiek Soeharto bangga? Kesuksesan Gregoria melangkah ke semifinal membuat Titiek sangat bangga.
-
Apa yang dilakukan Titiek Soeharto saat menjenguk Prabowo Subianto? Saat berkunjung, ada tatapan mata Titiek yang menatap syahdu.
-
Apa yang dikatakan Titiek Soeharto terkait permintaaan rujuk dari Prabowo? Baru-baru ini Titiek juga menegaskan kalau hubungannya dengan Prabowo memang selalu baik saja, jadi saat diminta rujuk dia juga heran karena memang tak pernah ada masalah diantara keduanya.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
"Kemarin tuntutan dari KPPG keinginan perempuan mendapatkan tempat kuat yang sama dengan gender," lanjutnya.
Ibnu juga tidak mengetahui adanya tawaran yang lebih tinggi untuk Mahyudin. Dia menegaskan partai berlambang pohon beringin itu tidak akan mudah melepaskan Mahyudin.
"Wah saya enggak tahu. Ketum mungkin sudah ada dipikirkan beliau.Tentu Pak Mahyudin tidak begitu saja dilepas saya kira," ungkapnya.
Dia berharap nantinya para kader bisa menerima pergantian ini. Sehingga tidak menimbulkan konflik internal.
"Yah mudah-mudahan kader berpikir bahwa tahun ini kan sudah masuk tahun politik. Dan mudah-mudahan tidak menimbulkan konflik internal lah bisa menyelesaikan secara baik baik," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Mahyudin menduga pelengseran jabatannya didasari oleh masalah pribadi. Dia juga menduga ada kesepakatan terkait jabatan Titiek usai digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar Desember lalu.
"Bisa jadi ini karena masalah suka dan tidak suka, tapi memang semenjak munas kemarin sudah ada gaungnya. Karena memang ada kesepakatan Mba Titiek enggak maju caketum dipromosikan jadi Wakil Ketua MPR. Dalam politik itu biasa saja," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/3).
(mdk/fik)