Bantah Sekjen NasDem, Demokrat Tegaskan Tak Ada Kader Membelot Dukung Jokowi
Partai Demokrat membantah ada kadernya di daerah yang membelot mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate.
Partai Demokrat membantah ada kadernya di daerah yang membelot mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate.
Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan spekulasi seperti yang diucapkan Jhonny adalah hal biasa di tahun politik seperti sekarang.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
"Saya juga tidak paham, persepsi yang dimainkan beliau, karena terkait dengan komitmen PD dan Kadernya, kami yang lebih tahu. Biasa, tahun-tahun politik muncul pengamat atau paranormal politik yang mencoba membuat prediksi yang sangat spekulatif," kata Didik saat dihubungi merdeka.com, Jumat (14/12).
Didik memastikan, kader Demokrat tegak lurus dengan keputusan partai di Pilpres 2019. Yakni mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kami tahu garis politik dan keputusan serta komitmen politik Partai Demokrat dalam Pilpres 2019," tegas Didik.
Sebelumnya, kinerja Jokowi selama empat tahun memimpin Indonesia dinilai membuat banyak orang puas. Karena itulah, yang diyakini menjadi penyebab kader PAN di Sumsel mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Padahal, DPP PAN memutuskan untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.
Sekjen NasDem Johnny G Plate meyakini, alasan kader PAN dukung Jokowi karena kinerja pemerintah selama ini.
"Kader-kader PAN di Sumatera Selatan misalnya mungkin melihat kinerja Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo-Jusuf Kalla bermanfaat bagi Sumsel. Dia bangun jalan, bangun rel kereta, bandara yang bagus, irigasi yang bagus. Sehingga mungkin saja partai lain juga sekarang memberikan dukungan pada Pak Jokowi, namun tidak ditunjukkan kepada publik," kata Jhonny di depan ruang paripurna, Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (13/12).
Dia juga mencontohkan, Partai Demokrat di daerah-daerah sudah banyak yang mendukung capres petahana tersebut. Bahkan ada yang secara terus terang menunjukkan dukungannya kepada publik.
"Contohnya saja Demokrat itu sudah banyak yang dukung Pak Jokowi di daerah-daerah. Termasuk juga PAN dan ini juga tidak menutup kemungkinan bagi yang lain-lain," ujarnya.
Baca juga:
Kubu Jokowi Nilai Pemindahan Markas Prabowo ke Jateng Sia-sia
Timses Yakin Suara Prabowo Masih Positif di Banten
Markas Timses Prabowo-Sandi Dekat Rumah Jokowi di Solo Sepi Aktivitas
Gerindra Soal Tudingan Sandi 'Playing Victim': Genit Amat Kayak Kurang Kerjaan
Sandiaga Dituding 'Playing Victim', PKS Ungkit Pemasangan Poster 'Jokowi Raja'