Bappilu Golkar Jabar: Keputusan dukung Ridwan Kamil keinginan perorangan
Bappilu Golkar Jabar: Keputusan dukung Ridwan Kamil keinginan perorangan. Menurut dia, rekomendasi yang belakangan muncul untuk Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merupakan keinginan perorangan elite Jakarta yang dilembagakan menjadi keputusan institusi Partai Golkar.
Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu Golkar Jawa Barat MQ Iswara menanggapi pernyataan Ridwan Kamil. Bakal calon Gubernur Jawa Barat itu menyebut bahwa keputusan DPP Partai Golkar merekomendasikan dirinya merupakan keputusan institusi, bukan keputusan pribadi.
Atas pernyataan ini, Iswara mengatakan, pentingnya semua pihak melihat sisi historis dan mekanisme dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh sebuah organisasi apalagi partai politik. Menurut dia, hanya Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi yang sudah melalui tahapan mekanisme dalam partai berlambang pohon beringin tersebut.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
"Secara aturan dan mekanisme di Partai Golkar, hanya saudara Ketua DPD Golkar Jabar (Dedi Mulyadi – red) yang diputuskan. Baik di wilayah pengurus Kabupaten/Kota, Provinsi maupun rapat-rapat di DPP Golkar. Bahwa kemudian ada nama Pak RK yang muncul, saya kira itu realita yang terjadi. Walau pun kurang sesuai dengan Juklak 06 Partai Golkar tentang Pilkada," kata Iswara, saat dihubungi Selasa (21/11).
Karenanya, menurut dia, rekomendasi yang belakangan muncul untuk Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merupakan keinginan perorangan elite Jakarta yang dilembagakan menjadi keputusan institusi Partai Golkar.
"Karena Pak Ridwan Kamil tidak pernah mendaftar untuk maju Pilgub melalui Partai Golkar, saya kira kemunculan nama beliau dalam rekomendasi itu karena keinginan perorangan saja. Kemudian keinginan ini dilembagakan menjadi rekomendasi," ujarnya.
Ditambah, lanjut Iswara, semenjak muncul rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk Ridwan Kamil maju dalam Pilgub Jawa Barat, belum pernah ada komunikasi aktif ataupun silaturahmi yang berusaha dijalin oleh pria berkacamata tersebut dengan DPD Golkar Jawa Barat.
"Sejak rekomendasi itu dikeluarkan kan belum ada komunikasi lanjutan dari Pak RK kepada kami di Golkar Jawa Barat," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar secara institusi karena telah memberikan rekomendasi kepada dirinya untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga menyebut bahwa rekomendasi atas dirinya adalah keputusan institusi bukan keinginan pribadi.
"Seperti biasa, berterima kasih kepada Golkar sebagai institusi, jadi keputusan mendukung saya itu keputusan institusi bukan pribadi-pribadi," kata Ridwan.
Baca juga:
Siapa pantas dampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Posisi politik Golkar di Jawa Barat ikut goyang
Cak Imin sodorkan Syaiful Huda dampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
3 Nama ini siap diusung Demokrat di Pilgub Jabar, selain Deddy Mizwar
Soal Setnov, Surya Paloh harap tak berdampak negatif ke pencalonan Emil di Jabar
Dukung Ridwan Kamil dinilai keputusan terbaik Partai Golkar
Deddy Mizwar yakin didukung Aher di Pilgub Jabar