Basarah soal pimpinan MPR: Saya belum diajak Ibu Megawati bicara
Basarah menjelaskan, Megawati Soekarnoputri akan mengambil keputusan siapa yang ditunjuk sebagai pimpinan MPR maupun pimpinan DPR usai revisi terbatas UU MD3 disahkan. Megawati, kata dia, saat ini, masih terus menunggu perkembangan di DPR terkait revisi UU MD3.
PDI Perjuangan segera menempati kursi pimpinan DPR dan MPR lewat revisi terbatas UU MD3 yang masih secara intensif dibahas di parlemen. Wasekjen PDIP Ahmad Basarah disebut-sebut akan menempati posisi pimpinan MPR.
Namun, saat dikonfirmasi, Basarah mengaku belum diajak bicara oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menempati jabatan tersebut.
"Saya belum diajak Ibu (Megawati) bicara langsung. Jadi tak patut mendahului keputusan Ibu. Jadi sebaiknya kita menunggu Ibu Mega," kata Basarah di DPP PDIP, Jakarta, Selasa (9/1).
Basarah menjelaskan, Megawati Soekarnoputri akan mengambil keputusan siapa yang ditunjuk sebagai pimpinan MPR maupun pimpinan DPR usai revisi terbatas UU MD3 disahkan. Megawati, kata dia, saat ini, masih terus menunggu perkembangan di DPR terkait revisi UU MD3.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno sebelumnya menilai Ahmad Basarah menjadi salah satu calon yang layak untuk menjabat sebagai Wakil Ketua MPR. Saat ini, Basarah sendiri menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P di MPR.
"Saya tidak jawab betul tidaknya (Basarah dicalonkan jadi Wakil Ketua MPR). Tapi sangat layak," kata Hendrawan saat dihubungi, Rabu (14/12).
Hendrawan menjelaskan Basarah memiliki latarbelakang yang mumpuni sehingga sangat layak didaulat sebagai pimpinan MPR. Apalagi, kata dia, Basarah merupakan salah satu pentolan PDIP yang sangat dipercaya oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mendiang suaminya, Taufik Kiemas.
"Basarah jam terbangnya luar biasa. Doktor hukum, sangat memahami seluk beluk MPR. Beliau salah satu orang paling dipercaya Taufik Kiemas," katanya.